RBG.ID, JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat Covid-19, terutama untuk kelompok lansia. Itu karena kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak. Padahal tantangan varian baru seperti Omicron XBB masih mengancam.
“Kita masih menghadapi tantangan varian baru,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta (9/11) dalam keterangan resmi Kemenkes.
“Vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita terutama yang usia lanjut,” ujarnya.
Ia mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat hingga kritis di rumah sakit serta tidak divaksin atau belum lengkap terutama vaksin booster. Tercatat dari periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 sebanyak 27.081 pasien konfirmasi positif Covid-19 mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, hampir separuh atau sebanyak 10.639 pasien memiliki gejala sedang, berat hingga kritis, di mana 74 persen diantaranya belum mendapatkan vaksin booster Covid-19.
Kematian Lansia Tinggi
Sebanyak 1.373 pasien tercatat meninggal dunia pada periode yang sama, di mana 84 persen diantaranya belum mendapatkan vaksin booster Covid-19. Kematian tertinggi pada kelompok lansia dan 50 persen lansia ini belum mendapatkan vaksinasi.
“Kalau sudah booster, maka risiko kesakitan dan kematian karena Covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin,” kata dia.