Anwar menjelaskan, penyaluran melalui PT Pos Indonesia ini tentu akan berbeda dengan bank Himbara.
Jika melalui Himbara, maka dana langsung disampaikan ke rekening penerima. Sedangkan, untuk penyaluran PT Pos Indonesia, akan dibuat undangan terlebih dahulu pada calon penerima BSU.
Dalam surat tersebut, para penerima diberikan kesempatan untuk memilih apakah akan mengambil langsung ke kantor pos terdekat atau bisa juga membuat akun Pospay untuk ditransfer ke sana.
Dengan mulai disalurkannya BSU lewat PT Pos Indonesia ini, Anwar optimis, BSU bisa selesai dicairkan awal November 2022.
”Target kami awal November sudah selesai. Mudah-mudahan bisa kita selesaikan terkait BSU ini,” ungkapnya.
Terpisah, Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menilai, pemerintah lambat dalam upaya penyaluran BSU.
Terlebih, jika dibandingkan dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat miskin yang sudah mencapai 98,57 persen.
Timboel cukup menyayangkan kondisi ini. Pasalnya, BSU 2022 sengaja dikucurkan kembali untuk membantu menaikkan daya beli pekerja/buruh yang terimbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa saat lalu.