“Kekecewaan kedua karena dia jadi mualaf. Maaf ya. Tentu orang tua menginginkan anaknya. Jangan disalahkan saya ya, bukan saya benci ya, tapi pahamilah. Saya dongkol dong. Dongkol karena kamu ini stabil, orang-orang minta nasihat ke saya, konsultasi ke saya untuk langkah-langkah politiknya, saya memberikan advice-advice moral dalam bidang politik. Kok kamu lebih dengar orang lain yang saya bilang serigala berbulu domba. Papa kecewa,” ungkapnya.
“Waktu dia jadi mualaf saya dicemooh oleh saudara-saudara saya karena Papa saya pendeta dan saya memimpin gereja 16 tahun dan menjadi tokoh petinggi. Jadi wajar dong kalau mereka marah ke saya,” bebernya.
Atas kejadian tersebut, Lucky kembali banyak dicemooh oleh saudara-saudaranya dan memintanya untuk mengucilkan Angie, tetapi hal itu tak dilakukannya. Hal ini lantaran Lucky pernah memimpin gereja selama belasan tahun dan juga anak dari seorang pendeta.
Meski kecewa, Lucky berpikir dan merenung hingga akhirnya memutuskan untuk memaafkan Angelina dan tidak pernah berhenti mencintainya. “Tidak ada yang bisa memisahkan kita, kasih terhadap anak. Apapun yang terjadi dengan dia, dia adalah anak saya yang saya kasihi,” katanya. (Rbg)