Nantinya, kata dia, bansos diberikan dalam bentuk permakanan. Para penyandang disabilitas akan mendapat bantuan permakanan ini dengan indeks bantuan sebesar Rp 21 ribu per hari per orang.
Sehingga, total penerimaan bansos akan disesuaikan dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
”Jadi kalau ada 31 (hari dalam sebulan, red), ya dapat 31 hari. Kalau 30 hari, 30 (dikali Rp 21 ribu, red),” papar Mantan Walikota Surabaya tersebut.
Menurutnya, pembagian bansos permakanan pada penyandang disabilitas ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan disabilitas.
Di samping upaya-upaya lain seperti pelatihan wirausaha bagi kaum disabilitas, kampanye soal penghapusan pemasungan pada para penyandang disabilitas mental, dan lainnya.
Setidaknya, setiap tahun, pihaknya telah melepas 4 ribu penyandang disabilitas mental dari pemasungan yang ada di Indonesia.
Terobosan-terobosan tersebut nantinya bakal dibawa olehnya ke ajang HLIGM-FRPD yang diselenggarakan di bawah The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP).
Tahun ini, Indonesia bakal jadi tuan rumah hajat besar ini yang dilaksanakan di Jakarta pada 19-21 Oktober 2022 mendatang.