Lalu, dampak dengan skala intensitas V MMI dirasakan di daerah Sipahutar. Pada skala intensitas itu, besaran gempa digambarkan dengan apabila orang tidur, banyak yang terbangun. Selanjutnya, di daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI serta daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan truk berlalu.
Akibat gempa tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia. Sembilan orang lainnya luka-luka. Kemudian, lima bangunan roboh.
Dwikorita mengimbau masyarakat tetap tenang dengan terus memperhatikan informasi resmi dari BMKG. Dia juga meminta masyarakat yang tempat tinggalnya rusak sebagian atau miring untuk tidak tinggal di dalam rumah. Sebab, bisa terjadi kerusakan lebih berat saat gempa susulan.
Hingga pukul 10.00 WIB, tercatat telah terjadi 68 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,1 sebanyak dua kali. ”Dari hasil pemodelan yang dilakukan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Tapi, tetap waspada terhadap kawasan perbukitan atau lereng tebing karena gempa susulan masih mungkin terjadi serta dapat memicu longsoran dan runtuhan batu,” paparnya.
Selain itu, pihaknya terus memonitor gempa susulan, termasuk apakah gempa dapat meluas ke Danau Toba. Saat ini, lanjut dia, titik merah mengarah ke barat selatan. Namun, untuk sementara tidak terdeteksi ke arah Danau Toba. ”Sebaran gempa susulan ini lebih konsentrasi ke wilayah Tarutung, Toru, dan sekitarnya, bukan mengarah ke Danau Toba,” ungkapnya.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan, seorang warga meninggal dunia akibat gempa bumi kemarin. Laporan visual sementara yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, beberapa warga yang mengalami luka di bagian kepala sudah mendapatkan perawatan intensif. ”Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh BPBD bersama lintas instansi terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) merespons cepat penanganan penyintas gempa bumi di Tapanuli Utara. Sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, jajaran Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sentra Insyaf Medan langsung bergerak untuk mendistribusikan logistik. (jpc)