Nggak ada perasaan apa-apa, hahaha… Aku malah senang bisa diajak proyek bareng Noktah Merah Perkawinan karena sinetron ini kan legendaris.
Ada kekhawatiran image rusak karena peran begini mudah dibenci penonton?
Emang gitu, ya? Aku sih nggak terlalu mikirin ke sana. Apalagi pas baca skripnya, aku merasa film ini adil untuk semua karakternya. Nggak ada karakter yang disudutkan. Kita diajak bersimpati ke Ambar, Gilang, dan anak-anaknya. Termasuk Yuli. Setelah nonton film ini pun aku jadi ngerasa diajak untuk memahami semua karakternya. Malah nggak jadi berpikiran kayak gitu (Yulinar pelakor, Red).
Sheila pribadi ’’gemas’’ nggak dengan Yulinar?
Buat aku, karakter Yuli sebenarnya bisa relatable sama semua orang. Yuli hanya jatuh cinta sama orang yang salah dan tidak seharusnya dia cintai. Aku rasa banyak dari kita yang mengalami itu. Tapi kan balik lagi, action terhadap cinta yang dirasakan itu seperti apa. Aku sih setiap meranin karakter selalu berusaha untuk mengerti kenapa-kenapanya.
Ada kesamaan antara kepribadian Yulinar dan Sheila di kehidupan nyata?
Hmmm… apa ya? Mungkin satu sih persamaannya, kami sama-sama tipe yang nerimo aja. Hahaha…
Apa referensi menjiwai peran sebagai Yulinar?