Pilih Kampus Islam karena Yakin Cari Ilmu Bisa di Mana Saja
Ni Ketut Mayoni berkuliah di magister manajemen pendidikan Islam karena selaras dengan tugasnya sebagai kepala SD negeri. Nyaman karena tingginya toleransi, dia pun tak pernah melewatkan setiap mata kuliah.
Laporan : HAMDANI WATHONI
NI Ketut Mayoni ingat benar ketika dia kali pertama mengambil mata kuliah Alquran dan hadis. Sang dosen secara terbuka mempersilakannya memilih: meninggalkan kelas atau tetap di dalam tapi diam selama perkuliahan.
Tanpa ragu, Mayoni, seorang pemeluk Hindu, memilih opsi kedua. Perempuan 53 tahun yang sehari-hari menjabat kepala SDN 2 Batunyala, Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu menyimak dosen menyampaikan ayat-ayat Alquran dan hadis dengan detail.
Tiap kali selesai membaca ayat, sang dosen mengartikannya ke dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan Mayoni memahaminya.
’’Dosen saya sangat toleran. Beliau selalu menyampaikan permohonan maaf ke saya sebagai permakluman ketika menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan akidah (dalam Islam). Saya tidak masalah karena saya bisa mengambil nilai yang diajarkan dalam mata kuliah itu,’’ katanya.