RBG.ID – Sektor pariwisata merupakan salah satu kontributor esensial dalam penerimaan devisa negara. Tingginya serapan tenaga kerja maupun pemerataan pendapatan yang timbul menjadikan pemerintah akan mengembangkan konsep wellness tourism atau wisata kebugaran.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan, pergeseran perilaku masyarakat pasca pandemi yang menitikberatkan isu terkait health, hygiene, safety, dan security menjadi alasan digandrunginya wellness tourism saat ini.
‘’Potensi wellness tourism terhadap perekonomian global tercatat mengalami peningkatan dari USD 4,2 triliun di tahun 2017 menjadi USD 4,5 triliun di tahun 2019,’’ ujar Airlangga.
Dia melanjutkan, wellness tourism juga diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun ini mencapai USD 919,4 miliar, dengan rata-pertumbuhan 7,5 persen per tahun dan mencakup 18 persen dari total pariwisata global.
‘’Pesatnya pertumbuhan segmen ini turut menciptakan peluang bagi bisnis kebugaran, semua segmen industri perjalanan, dan bisnis-bisnis lainnya di dalam negeri,’’ jelasnya.
Pengembangan wisata kebugaran dilakukan pemerintah dengan berbasis pada kearifan lokal. Hal itu mencakup pengembangan herbal drink, aromaterapi, dan makanan sehat dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal.
Sehingga berdampak pula pada pembangunan ketahanan sistem kesehatan yang berkelanjutan.