RBG.ID – Komnas HAM menemukan banyak keterangan berbeda, saat awal penyelidikan terkait tewasnya atau Brigadir Yoshua atau Brigadir J.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan, salah satu keterangan yang pihaknya temukan yaitu mengenai penodongan senjata oleh Brigadir J.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam penyelidikan kasus tersebut masalah yang dihadapi adalah baru mendapatkan keterangan dari Bharada E yang mengaku mendengar teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo.
"Tolong Richard', nama panggilannya kan Richard, namanya Richard Eliezer, jadi bukan Bharada E lebih tepat Bharada R. 'Tolong Richard, tolong Riki', karena ada Riki satu lagi itu, kemudian Richard turun ke bawah, dia ketemu dengan Yoshua (Brigadir J)," jelas Damanik di Komnas HAM, Jumat (5/8).
BACA JUGA : Kesulitan Ungkap Tewasnya Brigadir J, Kabareskrim: Barang Bukti Dihilangkan
"Sehingga bahwa selama ini ada keterangan Yoshua (Brigadir J) sedang menodongkan senjata, dalam keterangan mereka, ini tak ada peristiwa tersebut, sehingga banyak sekali yang tak nyambung antara keterangan yang disampaikan di awal dengan yang sudah Komnas HAM telusuri," sambung Damanik.
Ia menambahkan, Komnas HAM belum menemukan bukti almarhum Brigadir J menodongkan senjata kepada Bharada E.