RBG.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melanjutkan penyelidikan kasus kematian Yosua dengan meminta keterangan pihak laboratorium forensik (labfor) dan siber Polri.
Hasilnya, Komnas HAM mendapat petunjuk anyar berupa rekaman CCTV yang memperlihatkan bagaimana kejadian sebelum insiden penembakan Josua.
Secara umum, Komnas HAM mendapatkan penjelasan soal ponsel, video dari decoder CCTV dan hasil cell dump dari pihak labfor dan siber.
BACA JUGA : Komnas HAM Klaim, Tak Pernah Sebut Brigadir J Dibunuh Sepulang dari Magelang
Terkait video, total ada 20 yang diperlihatkan. Itu berasal dari CCTV yang tersebar di 27 titik. Mulai dari Magelang (Jawa Tengah), Komplek Polri Duren 3 (Jakarta Selatan) hingga RS Polri Kramat Jati (Jakarta Timur).
Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan dan Pemantauan, M. Choirul Anam menjelaskan, dari video tersebut secara umum tergambar bahwa Yosua tiba dari Magelang sampai ke Duren 3 dalam kondisi hidup.
Namun, Anam tidak menjelaskan pukul berapa Yosua tiba, termasuk posisi terakhirnya. ”Yang paling penting yang kami lihat almarhum Yosua masih hidup,” terangnya.