BACA JUGA : Satu Pohon Rp45 Juta
Sebagai gambaran, saya dan rombongan Ekdpedisi Gerakan Anak Negeri ketika ke kawasan wisata Labuan Bajo pertengahan Januari 22, menyewa satu kapal pinisi kecil: Sipakatau, Bulukumba. Kira-kira setara hotel bintang satu.
Kami 20 orang, empat hari berlayar dengan pinisi itu. Berlabuh di beberapa pulau wisata, termasuk Pulau Padar dan Pulau Komodo. Trip empat hari itu harganya Rp47 juta. Sudah termasuk makan-minum dan pelayanan di tiga pulau wisata yang kami kunjungi.
Lalu berapa kira-kira tarif berlayar dengan kapal pinisi mewah itu? Menurut saya, tidak kurang dari Rp300 juta. Saya dapat kabar bahwa, di Labuan Bajo, harga pinisi setara hotel bintang tiga Rp200 juta dalam sekali trip, empat hari.
Tukang-tukang kapal pinisi di Tanah Beru bekerja tanpa pedoman design seperti di pabrik-pabrik kapal modern. Tetapi pinisi-pinisi Bulukumba, dapat berlayar gagah perkasa menempuh jarak beribu-ribu mil. Menantang badai, memecah gelombang mencapai pelabuhan yang dituju.
Bila datang ke Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Anda menyaksikan ratusan kapal pinisi wisata mondar-mandir di perairan kawasan wisata besar itu. Gagah-perkasa, cantik dan unik, pinisi-pinisi itu adalah karya para tukang Tanah Beru, Bulukumba.
Pinisi raksasa itu segera meluncur ke laut untuk mengarungi samudera nan luas. Ia akan memberi kabar kepada semua orang bahwa tukang-tukang pinisi Tanah Beru telah memperhitungkan dengan cerdas keseimbangan antara dayah jelah kapal dengan kekuatan terpaan badai dan gelombang. **