Minggu, 21 Desember 2025

Freeport Jiipe

- Senin, 18 Juli 2022 | 08:00 WIB

Presiden Jokowi sudah tiga kali ke Jiipe. Sejak peletakan batu pertama. Perkembangan proyeknya terus dimonitor. Tentu Presiden Jokowi sendiri yang akan meresmikannya kelak.

Proyek itu kini memang lagi dikebut. Tiang-tiang pancang lagi dihujamkan ke bumi. Diperlukan 22.000 titik pancang di proyek itu. Tiap titik tidak hanya satu tiang pancang. Bisa tiga atau empat. Betapa larisnya produk tiang pancang Adhi Karya, Wijaya Karya, maupun Wika. Apalagi kedalaman pancang itu bisa 45 meter.

Tidak semua lahan Jiipe untuk Freeport. Tapi lahan untuk hilirisasi produk Freeport itu luas sekali. Seluas 1 km2. Atau 100 hektare. Tahun depan, ketika proyek mencapai tahap puncak, sekitar 14.000 karyawan akan bekerja di situ.

Intinya, hilirisasi Freeport ini tidak lagi hanya gagasan atau keputusan. Sudah sedang dilaksanakan.

Keputusan hilirisasi semua produk tambang itu sebenarnya sudah diputuskan tahun 2008. Waktu itu Freeport sudah lebih ''maju'' dari sektor nikel atau bauksit. Setidaknya Freeport sudah mengolah tanah Papua yang dikeruk itu (ore) menjadi kondensat. Pengolahannya dilakukan di dekat Timika. Kondensat itu diekspor. Lewat pelabuhan Timika.

Waktu itu, nikel dan bauksit masih ekspor dalam bentuk tanah dan air (ore). Hanya sebagian kecil yang diolah oleh PT Antam.

Dunia nikel terus berusaha mengulur waktu, agar tetap dibolehkan ekspor ore. Pemerintah awalnya gentar. Takut kehilangan penghasilan devisa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X