Salah satunya, adanya temuan bahwa jemaah memaksakan diri untuk melaksanakan ritual-ritual sunah, termasuk program dari kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU).
”Itu harus memperhatikan kondisi jemaah,” katanya seusai rapat.
Apalagi, setelah fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, kondisi fisik sebagian jemaah cenderung menurun.
”Jadi, jangan dipaksa,” ucap Yaqut.
Catatan lain adalah koordinasi antar petugas. Lalu, peran pembimbing ibadah harus dimaksimalkan.
Menurut Yaqut, untuk penyelenggaraan haji mendatang, petugas bimbingan ibadah bisa ditetapkan lebih awal sebelum petugas-petugas lain.
”Karena ini misi ibadah. Jadi, tidak boleh jemaah berangkat ke sini dengan berbagai ikhtiar, nabung bertahun-tahun, sampai di sini tidak dibimbing sesuai kaidah dan syariah agama,” terang dia.