RBG.ID-JAKARTA, Sejumlah awak media mendapatkan perlakuan tidak mengenakan saat meliput di rumah dina, Irjen Ferdy Sambo. Upaya wartawan menggali informasi di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir Yosua menemukan hambatan.
Sejumlah orang tak dikenal memperlakukan awak media secara tidak menyenangkan dan bahkan mengintimidasi. Ketua RT 005 Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayjen (pur) Seno Sukarto yang sebelumnya lantang memberi keterangan juga menolak diwawancarai dengan alasan sakit.
Pantauan Jawa Pos (Radar Bogor Group) di lokasi yang merupakan perumahan Polri itu, sejumlah petugas menjaga dan mengawasi area sekitar tempat tinggal Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sejak pukul 12.00.
Baca Juga: Sederet Kejanggalan Seputar Rumah Ferdy Sambo, Ini Kata RT
Di rumah itulah tembak-menembak, seperti diklaim polisi, antara Brigadir Yosua dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E) terjadi pada Jumat sore pekan lalu. Brigadir Yosua tewas dalam insiden itu.
Pembatasan juga berlaku bagi awak media yang bertugas meliput di sekitar TKP tembak-menembak antarpersonel Polri itu. Petugas melarang awak media mengambil foto dan video dari samping rumah jenderal bintang dua Polri tersebut.
Bahkan, dua jurnalis dari dua media nasional sempat mendapat perlakuan kurang menyenangkan dan intimidasi. Data yang mereka ambil sebagai bahan liputan dihapus oleh orang tak dikenal.