’’Mereka akan bilang, ’ah, tidak ada yang peduli dengan filmmu, bahkan mereka tidak ingat nama tokoh atau adegan di film’. Tapi, mereka menonton film itu lagi, meralat ucapannya, dan bungkam. Jadi, aku enggak akan khawatir akan hal itu,” papar sutradara berusia 67 tahun itu.
Meski demikian, dia mengakui bahwa mengerjakan franchise Avatar memang penuh tekanan. Selain nyinyiran warganet, dia harus menghadapi idealismenya sendiri. Dalam kesempatan tersebut, Cameron menyatakan, menggarap Avatar sangat memakan waktu. Padahal, dia punya banyak ide film lain yang tidak kalah menarik.
Dia menjelaskan, kelak seiring waktu, atau tiga–empat film Avatar rilis, dirinya akan menyerahkan franchise itu ke sutradara lain. ’’Aku ingin memberikan ’tongkat estafet’ pada seorang sutradara yang kupercaya untuk mengambil alih sehingga aku bisa melakukan hal lain yang membuatku tertarik… Atau mungkin tidak. Entahlah,’’ paparnya.
Avatar: The Way of Water dijadwalkan tayang pada 16 Desember mendatang. Pengembangan film itu mencapai nyaris sedekade. Cameron berambisi meningkatkan kualitas visual, tanpa melupakan pengembangan cerita. Selain merekrut cast baru, sutradara spesialis scifi dan epik itu mendatangkan sinematografer Russell Carpenter –tandemnya di Titanic– dan art director Aashrita Kamath. (fam/c12/ayi)