RBG.ID – Absennya Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar dalam sidang etik dugaan pelanggaran penerimaan gratifikasi berupa akomodasi dan tiket menonton MotoGP Mandalika dari PT Pertamina Selasa (5/7) menuai banyak sorotan.
Lili dianggap tidak punya iktikad baik karena lebih memilih membuka agenda G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) putaran kedua di Bali daripada hadir di sidang etik.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana menilai, ketidakhadiran Lili pada sidang etik perdana merupakan sikap tidak menghargai Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Hal itu semakin menguatkan bahwa Lili memang tidak layak menjadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut. ”Ketidakhadiran itu menunjukkan iktikad buruk dari Lili,” kata Kurnia.
BACA JUGA : ICW Desak Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat ke Lili Pintauli
Menurut Kurnia, sidang etik lebih penting daripada membuka acara G20 ACWG di Bali. Terlebih, KPK punya lima pimpinan yang bisa ditugaskan untuk menggantikan Lili.
”Kan bisa diwakili pimpinan KPK lainnya, apalagi jadwal sidang perdana (di dewas) itu sudah diinformasikan jauh-jauh hari,” kata pria berkacamata tersebut.