RBG.ID, SUKABUMI - Desa Wisata Hanjeli di Kampung Waluran, RT 10/02, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, tampaknya berhasil menyita perhatian semua kalangan.
Bahkan, baru-baru ini desa wisata tersebut telah dikunjungi tim Asesor dari UNESCO Global Geopark (UGG) dalam rangka revalidasi Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp).
Founder Desa Wisata Hanjeli, Asep Hidayat Mustopa mengatakan, saat kunjungan tim assesro yang dipimpin oleh Mr. Hening dari Negara Jerman dan Mr. Oliver dari Negara Austria ke Desa Wisata Hanjeli ini, diyakini dapat berdampak positif terhadap keberadaan Desa Wisata Hanjeli.
"Alhamdulillah, kami ikut berkontribusi dalam 13 rekomendasi yang diberikan Unesco dan hanjeli menjadi belasan lokasi yang dikunjungi oleh tim Assesor Unesco itu. Jadi dari 12 lokasi kunjungan assesor, salah satunya Desa Wisata Hanjeli," kata Asep Hidayat, Minggu (29/5/2022).
Sewaktu kunjungan Assesor Unesco, pihaknya mengaku telah mencoba memperkenalkan pangan Lokal yang sudah hampir punah. Yakni tanaman Hanjeli. Untuk itu, di Desa Wisata Hanjeli ini, dirinya mengaku telah mencoba melestarikan agar keberadaannya tetap terjaga.
"Jadi di Desa Wisata Hanjeli ini, diversifikasi olahan hanjeli menjadi bagian dari peningkatan ekonomi lokal dan edukasi pangan lokal sebagai lokomotif pergerakan ekonomi masyarakat berbasis pariwisata," ujarnya.
Bukan hanya itu, di Desa Wisata Hanjeli juga dilakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat yang merupakan mantan buruh migran atau TKW. Pemberdayaan tersebut menjadi bagian penting sesuai amanat program dunia yaitu SDGs kaitan Gender.