Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menambahkan, cuaca ekstrem bisa memicu munculnya gelombang laut yang sangat kuat.
Hal itu bakal terjadi hingga awal 2023. Selain itu, lanjut dia, ada sejumlah hal utama yang perlu menjadi fokus. Antara lain, potensi peningkatan curah hujan yang sangat kuat di laut.
Hal itu bisa mengganggu jarak pandang nakhoda dan memicu tabrakan antarkapal.
’’Sehingga perlu antisipasi. Hindari berlayar di waktu-waktu yang berpotensi ada cuaca ekstrem,’’ ucapnya.
Terpisah, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan, pihaknya selalu menjadikan BMKG sebagai rujukan untuk keamanan transportasi.
Namun, khusus untuk transportasi udara dan laut, sudah ada sistem dan ketentuan tentang keamanan transportasi terkait cuaca. ’’Jadi, peringatan-peringatan dan sebagainya, mana yang boleh dioperasikan atau tidak, itu semua SOP-nya akan kita terapkan. Itu yang utama,’’ tegasnya.
Kemudian, lanjut Adita, pihaknya juga sudah meminta kepada operator angkutan laut maupun udara agar tidak memaksakan diri beroperasi jika cuaca tidak memungkinkan. Khususnya di laut. Sebab, kondisi di laut lebih berbahaya.
’’Kita juga minta operator terus meng-update informasi cuaca terbaru ke penumpang. Kalau terpaksa memang harus ada penundaan, ya diupayakan secepat mungkin. Makanya selalu ditegaskan ikuti update dari BMKG dan itu tiap enam jam,’’ bebernya.