RBG.ID – Fenomena astronomi langka berupa gerhana matahari hibrida/hybrid (GMH) akan terlihat di langit Indonesia pada, Kamis (20/4) besok.
Disebut hibrida (hybrid) lantaran dalam satu fenomena terjadi gerhana total dan cincin sekaligus.
Gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok Melonjak Jelang Lebaran, Warga Cilincing Serbu Bazar Sembako Murah
Pada lokasi tertentu, masyarakat dapat mengamati gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
Posisi pengamatan menjadi penentu apakah seseorang dapat melihat fenomena gerhana matahari total atau gerhana matahari cincin saja.
Fenomena langkah itu menjadi perhatian khusus Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga: Update! Bursa Transfer Liga 1, Persija Paling Gencar
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengungkap, fenomena GMH paling awal terjadi di Jawa Barat pada pukul 09.26 WIB.
Lalu, fenomena GMH paling akhir terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.
”Kemenag mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat Gerhana Matahari atau salat Kusuf,” ucapnya kemarin (18/4).
Kamaruddin mengatakan, masyarakat yang ingin menjalankan salat Gerhana Matahari harus sesuai dengan tuntutan syariat serta tetap melakukan protokol kesehatan.
Dia juga mengajak masyarakat agar memperbanyak takbir, zikir, dan istigfar karena gerhana matahari menjadi salah satu fenomena alam yang menandakan kekuasaan Allah.