RBG.ID-JAKARTA, Pemerintah pusat terus menggeber proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan IKN ini melibatkan pihak swasta dan para investor asing.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menggandeng tim pakar dari Shenzen, Tiongkok, untuk ikut membangun IKN Nusantara.
”Mengenai ibu kota baru, Indonesia mengharapkan dukungan Tiongkok khususnya tim pakar dari Shenzen untuk desain dan manajemen serta pembangunan klaster pendukung di IKN,” kata Luhut seperti dilansir dari Antara di Jakarta.
Luhut menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan utusan khusus Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed (MBZ) yang akan bergabung dengan tim Shenzen dan tim IKN.
”Saya ketemu juga utusan khusus Presiden MBZ dari Abu Dhabi, mereka sangat senang berkolaborasi dengan tim dari Shenzen. Jadi nanti kita lihat kombinasi dari tim Indonesia, Tiongkok dan Shenzen karena ada sembilan klaster di ibu kota baru, nanti kita cari klaster mana yang mereka mau,” papar Luhut.
Luhut menambahkan, tim IKN juga sudah menerima banyak minat dari perusahaan Tiongkok. Pihaknya telah meminta National Development and Reform Commission (NDRC) untuk merekomendasikan perusahaan mana saja yang bisa bekerja sama di IKN.
Baca Juga: Dukung Penghijauan IKN dan Kalimantan, Jokowi Tinjau Persemaian Mentawir
”Tim IKN sudah menerima banyak minat dari perusahaan Tiongkok. Kami harapkan NDRC dapat merekomendasikan perusahaan BUMN dan swasta yang baik untuk bekerja di IKN,” tutur Luhut.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Ketua NDRC Zheng Shanjie di Beijing, Tiongkok, pekan lalu, Luhut menyampaikan pesan Presiden Jokowi untuk mengundang Tiongkok berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
”Setelah mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pagi hari sekali, saya bergegas menghadiri pertemuan dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) Chairman Zheng Shanjie. Sebuah kebanggaan bagi saya karena pertemuan ini menurut beliau adalah pertemuannya kali pertama dengan perwakilan negara Asia setelah beliau dilantik,” kata Luhut.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut bersama Chairman Zheng membahas sejumlah proyek kerja sama Indonesia-Tiongkok.
Termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung, proyek Global Maritime Fulcrum-Belt Road Initiative (GMF-BRI), hingga IKN.
Luhut juga mengajak pimpinan Tiongkok itu untuk melihat langsung proyek kerja sama kedua negara.