nasional

Ketua Umum PBNU Usulkan Madrasah Bisa Terima Siswa Non Islam

Rabu, 5 April 2023 | 04:50 WIB
Yahya Cholil Staquf

Baca Juga: NewJeans Akan Comeback Musim Panas Tahun Ini di Bulan Juli

’’Jika sekarang anak-anak kita sejak kecil, sejak dini, sudah kita pisah-pisahkan berdasarkan identitas (agama), kalau tua kok disuruh rukun. Itu ya susah,’’ jelasnya.

Sebab sejak kecil sudah terbiasa tumbuh di lingkungan pendidikan yang secara identitas tidak berkumpul.

Selain itu, Gus Yahya juga menyoroti ada dua jenis kesenjangan yang terjadi dalam pendidikan Islam.

Baca Juga: Jimin BTS Cetak Sejarah, Solois K-Pop Pertama yang Puncaki Billboard Hot 100 Lewat Like Crazy

Yaitu kesenjangan paradigmatik dan kesenjangan teknologi.

Kesenjangan paradigmatik adalah kesenjangan terkait dengan asumsi-asumsi dasar dari pendidikan itu sendiri.

Menurut dia kesenjangan paradigmatik dalam pendidikan Islam sangat kompleks.

’’Tapi ini kurang lebih bisa kita katakana merupakan akibat dari perubahan berskala peradaban,’’ katanya.

Sedangkan kesenjangan teknologi terkait dengan instrumen yang digunakan.

Mulai dari model organisasi, kurikulum, bahan ajar, dan lainnya.

Baca Juga: Meraih Ampunan Allah di Fase Kedua Ramadhan

’’Saya melihat di dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam, konten pendidikannya, kurikulumnya, bahan ajarnya, itu masih bahan ajar dari abad pertengahan,’’ paparnya.

Termasuk proses membangun persepsi peserta didik tentang kelompok-kelompok yang berbeda.

Upaya membangun persepsi ini yang tidak bisa lepas dari semangat reformasi madrasah.

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB