RBG.ID – Kabar duka datang dari Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. KH. Ali Yafie dikabarkan wafat.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1991-1992 tersebut meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel).
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan, KH. Ali Yafie adalah seorang ulama besar, ahli fiqh serta ushul fiqh yang sangat dihormati karena keluasan ilmu dan kerendahan hatinya.
BACA JUGA:Inilah Sosok David Latumahina Korban Penganiayaan, Baru Mualaf dan Sempat Mengajar Mengaji
“Beliau tidak hanya dihormati di kalangan NU yaitu oganisasi yang pernah beliau pimpin, tapi juga di kalangan Muhammadiyah, dimana beliau sering diundang oleh pimpinan persyarikatan dan juga oleh amal-amal usaha Muhammadiyah, seperti rumah sakit dan perguruan tinggi untuk berceramah dan menjadi narasumber,” ujar Anwar Abbas dalam keterangannya, Minggu (26/2).
Menurut Anwar, KH Ali Yafie merupakan seorang tokoh dan ulama yang memiliki sikap dan pendirian yang sangat kuat dan kokoh.
Dijelaskannya, KH Ali Yafie pernah menjadi Ketua Umum MUI, walau hanya sebentar namun sangat membekas.
BACA JUGA:Ternyata David Korban Penganiayaan Mario Dandy Seorang Santri di Ponpes As Salam Gunung Geulis Bogor
“Bagi saya pribadi sosok beliau jelas tidak akan terlupakan, karena saya sebagai Sekjen MUI periode 2015-2020 yang pernah datang ke rumah beliau dan meminta nasihat. Banyak nasihat yang beliau sampaikan tapi ada satu nasihat beliau yang tidak akan terlupakan oleh saya, beliau bilang sebagai pemimpin ada kata-kata orang arif yang harus kita camkan baik-baik,” tegas Anwar.
“Kata-kata itu, beliau ucapkan dalam bahasa Arab yang artinya, secara bebas kira-kira sebagai berikut. Jika engkau memberi kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan bisa memerintah-merintahnya, dan jika engkau meminta-minta kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan menjadi tawanannya,” lanjutnya. (jpc)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.