RBG.id - Kebijakan efisiensi anggaran yang digaungkan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan publik setelah pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan).
Pelantikan ini dilakukan pada Selasa, 11 Februari 2025, dan dipimpin langsung oleh Menteri Sjafrie Sjamsoeddin.
Salah satu warganet melalui akun X @anak__ogi mempertanyakan langkah pemerintah yang terus mengangkat figur publik sebagai pejabat, sementara banyak rakyat kecil terdampak kebijakan efisiensi, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Rezim @Prabowo lakukan penghematan atau efisiensi, dampaknya banyak karyawan atau rakyat kecil yang kena PHK, lalu di saat yang sama rezim Prabowo terus angkat buzzernya jadi pejabat baru, yang terbaru Deddy Corbuzier. Prabowo lakukan penghematan demi rakyat, itu omong kosong, cuma omon-omon, tipu-tipu," cuit akun tersebut.
Baca Juga: Agustiani Tio Gugat Penyidik KPK Rossa Purbo Rp2,5 Miliar
Pengangkatan Stafsus untuk Penguatan Pertahanan
Menanggapi kritik tersebut, Menhan Sjafrie menegaskan bahwa pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan bertujuan untuk memperkuat kolaborasi strategis dalam menjaga kedaulatan negara.
"Dengan amanah baru ini, diharapkan lahir inovasi serta kebijakan yang semakin memperkokoh pertahanan nasional demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat," ujar Sjafrie.
Baca Juga: Dikta Wicaksono Pacaran dengan Rachel Cia? Umur Keduanya Ternyata Terpaut Jauh, Segini Selisihnya
Selain Deddy Corbuzier, ada lima nama lain yang turut dilantik sebagai Staf Khusus Menhan, yaitu Lenis Kogoya, Kris Soepandji, Mayjen (Purn) Sudrajat, Indra Irawan, dan Sylvia Efi.
Apa Peran Deddy Corbuzier di Kementerian Pertahanan?
Deddy Corbuzier, yang memiliki nama asli Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo, lahir pada 28 Desember 1976.
Ia dikenal luas sebagai pesulap, mentalis, presenter, dan YouTuber.