RBG.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan gagasan agar dana zakat masyarakat digunakan untuk mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Sultan, zakat dapat menjadi sumber tambahan untuk program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.
"Zakat kita luar biasa besar. Saya berpikir, kenapa tidak melibatkan zakat dalam program ini? DNA bangsa Indonesia adalah dermawan dan gotong royong, jadi hal ini bisa dimanfaatkan," ujar Sultan saat berbicara di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Los Angeles Kian Memburuk! 25 Orang Tewas, Ratusan Ribu Warga Dievakuasi
Namun, gagasan tersebut mendapat penolakan tegas dari Istana.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menyebut ide tersebut tidak pantas dan menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program tersebut.
"Memalukan jika mengambil dari dana zakat. Itu bukan sumber yang dimaksudkan untuk hal ini. Pemerintah sudah menganggarkan Rp71 triliun, jadi tidak perlu menambah dari zakat," tegas Putranto.
Baca Juga: 10 Manfaat Mengonsumsi Sayur Bayam untuk Kesehatan, Bisa Cegah Anemia Sampai Kanker!
Kini Usulkan Pakai Dana Koruptor
Setelah mendapat penolakan, Sultan Najamudin mengusulkan alternatif lain. Ia menyarankan agar dana hasil korupsi yang disita negara, termasuk yang disimpan di luar negeri, digunakan untuk mendanai MBG.
Sultan bahkan menyebut Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi “Robin Hood” dengan mengalokasikan dana tersebut untuk kepentingan rakyat kecil.
"Jika perlu, kami akan memberikan masukan agar dana para koruptor digunakan untuk program ini. Ini bisa membantu menyukseskan MBG," jelasnya.
Baca Juga: Bolehkah Menggunakan Uang Haram untuk Bersedekah? Ini Penjelasannya Menurut Pandangan Islam
Sultan menegaskan bahwa peran anggota parlemen adalah memberikan masukan dan kritik.