RBG.ID - Badan Litbang-Diklat Kemenag terus melakukan penerbitan Alquran dalam bahasa daerah.
Sampai saat ini sudah ada 28 Alquran terjemahan bahasa daerah.
Saat ini juga sedang berproses empat penerjemahan Alquran ke bahasa daerah lainnya.
Baca Juga: Diselingkuhi, Rujuk Lagi? Simak 5 Tips Anti Selingkuh yang Bikin Suami Kapok dan Sesali Perbuatannya
Perkembangan penerjemahan Alquran ke bahasa Daerah itu dipaparkan Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang-Diklat Kemenag M. Isom.
"Saat ini sedang berproses penerjemahan Alquran ke Bahasa Betawi, Bahasa Melayu Kupang, Bahasa Dayak Ngaju, dan Bahasa Ternate," katanya.
Isom mengatakan saat ini sudah ada 28 Alquran terjemahan bahasa daerah yang diterbitkan Kemenag.
Baca Juga: Profil dan Sejarah PSBS Biak, Klub Asal Papua yang Berhasil Promosi di Liga 1 Usai Penantian Panjang
Bahkan sepuluh diantaranya sudah berhasil didigitalkan.
Sehingga bisa diakses masyarakat dengan mudah.
Diantara Alquran terjemahan bahasa daerah yang sudah didigitalkan adalah Alquran terjemahan Bahasa Sunda, Palembang, Mandar, Jawa Banyumas, Using Banyuwangi, dan Melayu Jambi.
Baca Juga: 3 Penyebab Australia Gagap di Kandang Timnas Indonesia dalam Duel Maut Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Tujuan kami adalah membumikan Alquran melalui pelestarian, perlindungan, dan pendigitalan Alquran terjemahan bahasa daerah," katanya. Bahasa daerah yang dimaksud adalah bahasa ibu sang penutur.
Sebelumnya penerbitan Alquran terjemahan bahasa daerah dikupas dalam Expo MTQ Nasional XXX di Samarinda pada Rabu (11/9) malam.