RBG.ID - Maraknya kasus game terlarang (judol), bahkan terakhir pasangan polisi. Hal ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa pemerintah perangi judol yang sudah makan banyak korban.
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi menuturkan, pemerintah serius memberantas dan berperang melawan judol.
Hingga saat ini, Presiden Jokowi menambahkan, lebih dari 2,1 juta situs judol sudah ditutup.
Presiden menjabarkan, judol merupakan isu transnasional, lintas negara, lintas batas, dan lintas otorisasi. Oleh karenanya, pemerintah akan segera membentuk satuan tugas pemberantasan judol.
Ia berharap, bisa mempercepat pemberantasan judol.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto menegaskan, Satgas Judol akan dibentuk melalui peraturan presiden (perpres) yang akan diumumkan pekan ini.
Hadi menjabarkan, satgas yang dibentuk pemerintah terbagi menjadi dua, yakni Satgas Pencegahan dan Satgas Penindakan.
Ia menjelaskan, sasaran pertama adalah akun-akun atau situs-situs judol yang akan berkoordinasi dengan luar negeri terkait dengan penyimpanan-penyimpanan server-server tersebut.
Hadi mengungkapkan, capaian pemerintah adalah menghapus semua situs dan akun supaya tidak dijadikan tempat bermain game terlarang.
Baca Juga: Selamat! 231.104 Peserta UTBK SNBT Dinyatakan Lulus
Lalu, Satgas Penindakan juga akan menelusuri sebanyak 5.000 rekening yang saat ini diblokir karena terlibat judol.
Ia mengatakan, jika rekening judi online, maka akan ditelusuri dan uangnya akan diserahkan kepada agar tidak terulang kembali.