Menurut Kemenkes, masyarakat yang terkonfirmasi cacar monyet biasanya terjadi pada hubungan seks sesama jenis, terutama pada kaum laki-laki yang juga menderita kondisi penyerta seperti HIV dan sifilis.
Gejala cacar monyet umumnya dimulai dengan nyeri kepala, diikuti demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Setelah itu, ruam kulit akan muncul dalam waktu satu hingga tiga hari. Ruam ini biasanya berwarna merah dan tersebar di berbagai bagian tubuh seperti lengan, area genital, dan tungkai.
Gejala cacar monyet ini berbeda dengan cacar air yang seringkali ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat Celsius dan ruam yang muncul dalam jumlah banyak dan beragam seperti bintil, lenting, dan gejala ini dapat muncul dalam berbagai fase.
Kemenkes telah menyediakan 4.500 dosis vaksin cacar monyet dan 1.008 botol antivirus tecovirimat sebagai upaya pengobatan pasien. Ketersediaan vaksin ini diharapkan pada pekan keempat November 2023 sebagai langkah untuk mengatasi kasus cacar monyet di Indonesia.(jpc)