RBG.ID-JAKARTA, Kerusuhan antara laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) yang terjadi di sejumlah wilayah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore, sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar.
Akibat kerusuhan yang melibatkan massa laskar PDIP dan GPK di Muntilan itu, sejumlah sepeda motor milik warga mengalami kerusakan.
Seperti di simpang Wonolelo, tepatnya di jalan Magelang-Jogjakarta, sejumlah sepeda motor warga terbakar habis.
Salah seorang warga Muja Muju Jogjakarta yang sepeda motornya terbakar, Siti Lestari mengaku tidak tahu bahwa motornya menjadi sasaran massa laskar PDIP dan GPK.
Baca Juga: Vila Murah di Puncak Bogor tapi Tidak Murahan, Banyak Fasilitas Gratisan Bisa Karaoke hingga Pesta Barbeque
“Saya menolong ibu-ibu sama anaknya yang terjebak untuk sembunyi. Saat mau mengambil motor, ternyata motor saya yang paling depan sudah diseret massa bersama motor teman saya,” ujarnya seperti dikutip dari Radar Magelang.
Padahal, Siti mengaku sudah meletakkan motornya di sisi paling pojok dan paling pinggir di dalam rumahnya. Namun, saat massa datang, motor miliknya dan empat motor lainnya langsung dibakar massa.
Sementara itu, kebanyakan sepeda motor yang rusak dibakar milik warga Dusun Kalangan, Desa Pabelan, Kabupaten Magelang. Mulai dari Honda Beat, Suzuki Satria, Honda Vario, hingga Suzuki Smash.
Baca Juga: Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Disebut Tutupi Jejak Kelam sang Ayah, Begini Cara yang Dilakukannya
Sementara Bupati Magelang Zaenal Arifin bersama Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono dan Dandim 0705 Magelang Letkol Inf Jarot Susanto langsung turun ke lokasi kerusuhan di depan toko Tape Ketan Muntilan, Minggu (15/10/2023) sore.
Akibat kerusuhan itu, Bupati Magelang meminta maaf pada masyarakat terutama pengendara lalu lintas dan pemilik kendaraan yang mengalami kerusakan akibat dibakar massa.
”Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya para pengendara yang terganggu dengan kerusuhan ini. Semoga kerusuhan ini tidak terjadi lagi,” paparnya.
Baca Juga: Ini 6 Jabatan Eselon II Pemkab Bogor yang Bakal Dilelang Bupati Iwan Setiawan
Polresta Magelang sendiri masih melakukan pendataan terkait kerugian yang ditimbulkan akibat bentrokan massa tersebut.
Sejumlah anggota TNI, Polri dan Satpol PP juga masih melakukan penjagaan secara ketat di lokasi kejadian untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali.
Kapolresta Magelang, Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengatakan, kronologi kerusuhan Muntilan tersebut berawal pasca adanya kegiatan PDIP.
Ketika kegiatan selesai dan massa sedang perjalanan pulang, salah satu kelompok tersebut sampai di TKP Desa Pabelan, dan bersinggungan dengan kelompok dari Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK). Lalu kerusuhan pun tidak terhindarkan.(jpc)