RBG.ID – Kasus kopi sianida Mirna Salihin mencuat kembali usai film dokumenter Netflix Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso viral di media sosial.
Saat ini, banyak masyarakat yang menilai bahwa kematian Mirna Salihin bukan karena racun sianida yang diberikan Jessica Wongso.
Diketahui, dr Djaja Surya Atmadja sebagai ahli forensik sekaligus dosen UI juga menilai bahwa Mirna Salihin meninggal bukan karena sianida.
Baca Juga: Jumlah Korban Serangan Hamas di Israel Terus Bertambah, Lebih dari 200 Orang Tewas dan 1.000 Terluka
Hal itu disampaikan dr Djaja Surya Atmadja di kanal YouTube dr. Richard Lee.
Diketahui bahwa awalnya Edi Darmawan Salihin menolak keras jasad Mirna Salihin untuk diotopsi.
Akan tetapi, 3 hari kemudian, keluarga Mirna Salihin berubah pikiran dan mengizinkan jasad putri Edi Darmawan itu untuk diotopsi oleh dr Djaja Surya Atmadja.
Baca Juga: Orang Tua Remaja Pelaku Penembakan di Mal Thailand Sampaikan Permintaan Maaf
Namun, ketika Mirna akan dilakukan otopsi, pihak keluarga berubah pikiran lagi.
Hingga akhirnya diputuskan bahwa jasad Mirna hanya diperbolehkan diambil sampel berupa isi lambung, darah, hati, dan urine.
"Waktu itu dibuka perutnya doang, diambil isi lambungnya. Ambil isi lambungnya, ambil jaringan hatinya, ambil darah, ambil urine. Udah, ditutup lagi," ujar dr Djaja Surya Atmadja, dikutip pada Sabtu (7/10).
Baca Juga: Inilah 5 Hal yang Bikin Hakim Yakin Jessica Wongso Adalah Pembunuh Mirna Dalam Kasus Kopi Sianida
"Nah dikirim, yang pertama racun dikirim ke puslabfor, hasilnya sianida negatif, tidak ada," imbuhnya.