nasional

Rempang dalam Editorial (3), Lereng Bukit yang Masih Minus

Senin, 2 Oktober 2023 | 18:58 WIB
Hazairin Sitepu

Baca Juga: Bank Mandiri Ulang Tahun ke-25, Jangan Lewatkan Promo Beli 2 Tiket Bioskop Rp 25 Ribu Aja!

Apalagi hutan-hutan pelestari lingkungan di situ mau dibabat dan dibuldoser.

Lalu air bersih. Listrik. Fasilitas umum yang sangat mendasar seperti sekolah, puskesmas, tempat ibadah, jembatan, dll, wajib ada di situ. Membangun itu membutuhkan waktu yang panjang. Saat ini kawasan itu masih minus.

Lalu penduduk yang beberapa hari lalu mau direlokasi itu akan ditaruh di mana? Demonstrasi penduduk Rempang dan para tokoh Melayu menentang relokasi itu, menurut saya, bukan hal yang salah.

Karena mereka tidak sekadar mempertahankan eksistensinya, mempertahankan 16 Kampung Melayu Tua, tetapi pemerintah yang belum menyiapkan hak-hak mereka di tempat relokasi.

Tiga pesan Presiden Jokowi yang disampaikan Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelang ujung September 2023 ini menjawab sebagian dari hal-hal penting yang diharapkan penduduk Rempang itu.

Baca Juga: Megawati Dianugerahi Gelar Doktor Kehormatan dari Universiti Tunku Abdul Rahman Malaysia

Pertama, proses soal Rempang dilakukan secara baik, secara kekeluargaan, dengan soft. Seperti banyak orang tau, pada 7 September terjadi demonstrasi masyarakat Melayu Rempang bersama tokoh-tokohnya, di Batam, menentang relokasi penduduk pulau itu.

Sejumlah 43 orang ditangkap, termasuk tokoh-tokoh Melayu yang ikut demonstrasi hari itu.
Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan kemudian mengancam akan membuldoser siapa saja yang menghambat relokasi.

Lalu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga mengancam akan memiting seribu orang dengan mengirim seribu petugas. Tetapi Marsekal Margono sudah meminta maaf atas hal itu.

Kemungkinan ini sebabnyak presiden berpesan agar dilakukan dengan baik, secara kekeluargaan, dengan soft.

Kedua, dengar aspirasi masyarakat Rempang. Dari pertemuan saya dengan beberapa tokoh di Rempang, paling tidak ada empat aspirasi.

Satu, tidak mau direlokasi dengan alasan sudah turun-temurun di Rempang. Dua, pembangunan Rempang Eco City tidak menggusur 16 Kampung Tua Melayu di Pulau Rempang.

Tiga, (hanya sebagian orang), fasilitas yang akan mereka dapatkan di tempat relokasi harus jelas terlebih dahulu.

Empat, harus ada ikatan pernyataan ganti kerugian harta-benda.

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB