RBG.ID – Pelaku pembacokan guru oleh seorang murid terjadi di Demak Jawa Tengah. Kejadian berdarah ini bermula karena korban tidak memperbolehkan pelaku mengikuti ujian.
Sempat menghilang, namun Polres Demak hanya butuh satu hari untuk menemukan pelaku.
AKP Winardi menjelaskan, adanya perlakuan dari korban, pelaku merasa sakit hati yang kemudian merencanakan dan melakukan pembacokan terhadap korban.
Pada Senin (25/9) sekitar pukul 07.00, para guru di MA Yasua sedang mempersiapkan perlengkapan untuk ujian penilaian tengah semester (PTS) bagi siswa-siswi kelas X–XII yang akan dimulai pukul 07.30 di ruang kelas 1 sampai 6.
Saat itu pelaku tidak bisa mengikuti PTS karena terlambat menyelesaikan tugas.
Setelah bertemu Ali Fatkhur Rohman dan tetap tidak diberi kesempatan menyelesaikan tugas, pelaku kembali pulang ke rumah.
Sesampai di rumah, pelaku masih kepikiran dengan kata-kata korban yang membuatnya sakit hati.
Baca Juga: Kondisi Terkini Arus Lalu Lintas di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Pagi Hari Ini
Pelaku pun berniat menganiaya korban dengan senjata tajam berupa sabit.
Keesokan harinya, pada pukul 09.00, pelaku memulai rencananya dengan mempersiapkan sabit yang tersimpan di belakang lemari rumah.
Sesampainya di sekolah, sabit disembunyikan dengan cara diselipkan di pinggang belakang, tertutup baju seragam.
Baca Juga: Murid yang Bacok Guru karena Sakit Hati Terancam 12 Tahun Masuk Bui
Winardi menerangkan, pelaku naik sepeda motor dari rumah menuju sekolah untuk menemui korban.
“Ketika melihat korban sedang berada di depan ruang kelas 5, pelaku memarkir sepeda motornya di depan ruang tersebut,’’ kata Winardi.