RBG.ID – Rombongan prewedding penyulut flare yang menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Bromo akan melakukan serangan balik terhadap pengelola Bromo.
Rombongan prewedding itu akan melaporkan terkait kelalaian Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
Sabtu (16/9/2023), rombongan prewedding melalui kuasa hukumnya menganggap bahwa kelalaian yang memicu Bromo terbakar tidak cuman berpusat pada apa yang sudah mereka lakukan.
Baca Juga: Simak Sejumlah Promo KFC Hari Ini 16-30 September 2023, Paket Super Besar 1 Hanya Rp 7.000
BB TNBTS juga dinilai melakukan kelalaian dengan tak menerapkan sistem pengamanan dan antisipasi kebakaran.
Hasmoko selaku salah satu pengacara 6 orang rombongan prewedding yang salah satunya sudah menjadi tersangka mengatakan bahwa ada sejumlah fasilitas yang tak disediakan TNBTS.
Fasilitas tersebut, lanjut Hasmoko, yakni pemadam atau siaga kebakaran. Dia pun mengatakan bahwa pengelola atau petugas TNBTS seolah melalaikan hak para wisatawan itu.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata NET TV Lakukan Hal Ini Sebelum PHK 30 Persen Karyawannya
"Setelah kami investigasi tentunya akan ada langkah-langkah hukum dari kami untuk melaporkan pihak-pihak terkait dengan tidak adanya sistem keamanan kepada pengunjung termasuk fasilitas umum lain," ujar Hasmoko, Jumat (15/9).
Dia mengatakan bahwa upaya pelaporan oleh rombongan prewedding ini bertujuan supaya pengelolaan wisata Bromo-Tengger-Semeru semakin lebih baik di masa mendatang dan tidak selalu berorientasi bisnis.
"Agar ke depannya bisa lebih bagus dan lebih tertib lagi. Kalau kami (rombongan prewedding) amati, kalau melihat dari kelalaian itu, orientasinya (BB TNBTS) hanya kepada bisnis semata," ujarnya Hasmoko.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.