"Kalau kita pahami, maka kita harus menyikapi salah satunya adalah ancaman-ancaman (kecelakaan) akibat kesalahan-kesalahan orang lain. Ini perlu bukan hanya pengetahuan, tapi perlu pemahaman. Pemahaman itu yang efektif selalu berbasis bukan dari pengalaman, tapi training dari sekolah," lanjutnya.
Untuk mengurangi risiko, Jusri mengajak para relawan ambulans agar mengubah pola kerjanya.
"Dalam kasus semacam ini, harusnya kalau kawan-kawan dari komunitas-komunitas sukarelawan tadi, mereka seharusnya tidak melakukan (pengawalan) itu. Tetapi memfasilitasi, memberitahukan pihak polisi. Itu mendapatkan suatu kebajikan yang luar biasa. Mengarahkan polisi, 'Pak, tolong bantu ada ambulans,' dan sebagainya. Jaringan komunitas pun akan mudah untuk melakukan permohonan tersebut kepada polisi daripada pasien yang akan diangkut," tandasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Viral! Sapi Ngamuk di Minimarket Saat Ingin Dipotong, Pengunjung dan Pegawai Berlarian Panik
UNP Beri Sanksi 30 Mahasiswa KKN yang Viral Diusir Warga Bungus Akibat Buat Video Kritik Fasilitas yang Minim
Viral! Tiktoker Samarinda Pakai Cadar Bikin Konten Joget-joget Hingga Tabrak Pejalan Kaki di Mekkah
Viral! Aksi Arogan AKBP Achiruddin Hasibuan Bentak dan Pukul Tangan Wartawan Wanita
Viral! Emak-emak Pamer Gaji Suaminya Rp 50 Juta per Bulan, Bikin Geram Netizen