Minggu, 21 Desember 2025

Diberikan Sarapan Roti Croissant, Jemaah Haji Indonesia Malah Pilih Beli Nasi Sendiri

- Selasa, 20 Juni 2023 | 14:44 WIB
Para calon jemaah haji Kelompok terbang (kloter) 50 memakai gelang haji di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/06/2023). (Imam Husein/jawapos.com)
Para calon jemaah haji Kelompok terbang (kloter) 50 memakai gelang haji di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/06/2023). (Imam Husein/jawapos.com)

RBG.ID – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M memutuskan untuk mengganti menu sarapan untuk Jemaah Haji Indonesia.

Awalnya jamaah akan diberikan sarapan roti, lalu diganti menjadi nasi, lauk, dan air mineral.

"Kalau paket dasarnya adalah roti. Pilihannya, satu buah roti croissant, atau 2 buah cupcake, atau 1 buah puff," ucap Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid, Selasa (20/6).

 Baca Juga: Pemerintah Siapkan 15 Mobil Golf dan Seratus Kursi Roda Bagi Jemaah Haji Lansia Saat Melontar Jumrah Di Mina

Menurut Subhan, paket sarapan semacam ini pernah dilakukan pada 2019.

Kala itu, jemaah mendapat 40 kali di antaranya 20 kali makan siang dan makan malam. Sedangkan untuk sarapan, mereka mendapatkan roti.

"Dalam praktiknya, tidak sedikit jemaah yang membeli sarapan nasi pada sejumlah pedagang Indonesia di sekitar hotel," ucapnya.

 Baca Juga: Viral! Calon Haji Lansia Hendak Pulang Naik Ojek dari Makkah Menuju Takalar Akibat Alami Demensia

Subhan mengatakan, atas arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas, PPIH melakukan kajian dan evaluasi tahun ini yang hasilnya sarapan roti tidak cocok untuk Jemaah Indonesia.

"Jadi, sarapan pagi berupa roti atau snack sudah dievaluasi. Hal itu, tidak sesuai dengan kebiasaan Jemaah Haji Indonesia yang umumnya sarapan dengan nasi," ujarnya.

"Khusus pada 5 dan 6 Zulhijjah, jemaah akan diberi menu sarapan berupa roti dan pop mie. Adapun makan siang dan malamnya tetap nasi," imbuhnya.

 Baca Juga: Dua Koper Penuh Isi Rokok Milik Jemaah Haji Indonesia Disita Bea Cukai Bandara Jeddah

Subhan melanjutkan, penetapan menu makanan, termasuk sarapan jemaah haji, dari awal melibatkan tim pengawas katering.

Mereka merupakan ahli gizi yang juga dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan ahli gizi dari Kementerian Lesehatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X