RBG.id - Sebuah kabar sempat beredar di media sosial yang menyebutkan terdapat 59 titik ladang ganja di kawasan wisata Gunung Bromo.
Isu ini kemudian dikaitkan dengan aturan larangan menerbangkan drone di area tersebut, kecuali jika membayar izin sebesar Rp2.000.000.
Penemuan ladang ganja seluas 6.000 meter persegi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, mengundang perhatian banyak pihak.
Menanggapi hal ini, Komisi IV DPR RI berencana menggelar rapat dan meminta klarifikasi dari Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menilai keberadaan ladang ganja di kawasan konservasi adalah sesuatu yang mengejutkan dan perlu ditindaklanjuti secara serius.
Ia menekankan sebagai kawasan yang berada di bawah kendali pemerintah, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) seharusnya mendapatkan pengawasan ketat dari Kementerian Kehutanan.
"Kita akan segera memanggil, meminta penjelasan dari pihak Kementerian Kehutanan yang memang bertanggungjawab terhadap pengelolaan taman nasional," kata Daniel Johan, dikutip RBG.id pada Jumat, 21 Maret 2025.
Lebih lanjut, Johan menekankan dalam rapat tersebut, Komisi IV DPR akan menelusuri apakah kejadian serupa juga terjadi di taman nasional lainnya di Indonesia.
Kasus Penemuan Ladang Ganja, Empat Orang Jadi Tersangka
Baca Juga: Respon Patrick Kluivert Usai Timnas Indonesia Diobok-obok Australia : Kami Kurang Beruntung
Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi telah menetapkan empat warga Desa Argosari sebagai tersangka dalam kasus TNBTS.
Di sisi lain, Balai Besar TNBTS menegaskan kawasan hutan konservasi Gunung Semeru kini telah bersih dari tanaman ganja.***
Artikel Terkait
Ini Penjelasan TNBTS Soal Bukit Teletubbies Bromo Terbakar Gegara Wisatawan Nyalakan Flare Saat Foto Prewed
Paska Kebakaran Hebat Akibat Suar, TNBTS Cek Ulang Booking Online
TNBTS Klarifikasi Larangan Drone Tidak Ada Hubungannya dengan Temuan Ladang Ganja di Bromo
Kebebasan Pers Diganggu! Pimpinan Redaksi Tempo Buka Suara Usai Paket Kepala Babi Meneror Tempo
Kronologi Kantor Tempo Mendapat Kiriman Paket Kepala Babi, Ditujukan untuk Wartawan Politik