Anjloknya IHSG Dikaitkan dengan Isu Mundurnya Sri Mulyani, Wakil Ketua DPR: Tidak akan Mundur, Fiskal Indonesia Tetap Kuat

RBG.id - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi spekulasi yang mengaitkan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani dari kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Dalam pernyataannya, Dasco memastikan Sri Mulyani tidak akan mundur dan menegaskan kondisi fiskal Indonesia tetap kuat.

"Mengenai Bu Sri Mulyani, saya pastikan bahwa Bu Sri Mulyani tidak akan mundur dan fiskal kita kuat," kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, dikutip RBG.id pada Rabu, 19 Maret 2025.

Baca Juga: Memanas! Ferry Irwandi Semprot Pemerintah Soal IHSG Anjlok hingga 5 Persen: Padahal Tidak Ada Demo

Diketahui sebelumnya, muncul desas-desus dari perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat dihentikan sementara atau disuspensi menyusul penurunan drastis IHSG.

Bahkan, Pada Selasa, 18 Maret 2025 pukul 11.49 WIB, IHSG merosot tajam hingga 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046.

Angka tersebut menjadikan IHSG sebagai indeks saham dengan pelemahan terdalam di kawasan Asia.

Baca Juga: Polemik Hak Tanah Mendiang Mat Solar, Kuasa Hukum Bongkar Nasib Sengketa Tanah Rp3,3 Miliar untuk Jalan Tol

Selain itu, IHSG sempat turun lebih dari 3,4 persen sebelum akhirnya sedikit pulih. Penurunan ini berbanding terbalik dengan indeks saham lain di Asia yang justru mengalami penguatan.

Menanggapi kabar yang beredar mengenai mundurnya Sri Mulyani, Juru Bicara Presidential Communication Office (PCO) atau Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, juga membantah rumor tersebut.

"Kami ingin menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai pengunduran diri Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar," tulis keterangan Hariqo Wibawa di akun Instagram resmi @jurubicarapco.

Baca Juga: Timnas Indonesia Bakal Hadapi Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jason Davidson Ambisi untuk Menang

Dengan adanya klarifikasi ini, pemerintah berharap spekulasi yang beredar di masyarakat tidak semakin memperburuk kondisi pasar keuangan.***