Menurutnya, perubahan ini berpotensi menekan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia, mengingat AS sebelumnya dikenal sebagai promotor utama multilateralisme yang kini justru meninggalkan sistem tersebut.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan menyesuaikan kebijakan fiskal guna menjaga stabilitas ekonomi domestik.
“Kami terus berupaya menjaga keseimbangan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Koordinasi dengan Bank Indonesia dan lembaga terkait akan diperkuat untuk mengantisipasi dampak dari dinamika eksternal ini,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Sentil Sri Mulyani Soal Kebijakan Baru, Inul Daratista : Hayo yang Lain Siap-siap Sing Duite Akeh Monggo Diamankan!
Sri Mulyani Ungkap Belanja Bansos Negara Tembus Rp70 Triliun per Mei 2024, Naik 12 Persen Ketimbang Tahun Lalu
Sri Mulyani Paparkan Pengaruh Kemenangan Donald Trump Bagi Ekonomi Indonesia
Hayoloh Menkeu Sri Mulyani Pastikan Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12% Berlaku Mulai Januari 2025
Ditengah Panasnya Aksi Penolakan PPN Persen, Sri Mulyani Bandingkan PPN Indonesia dengan Negara Lain, Begini Katanya
Tanggapi Soal Kebijakan Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani Janjikan Bakal Jaga Anggaran Pendidikan!