Pemblokiran itu tak hanya dilakukan untuk rekening pribadi Ivan.
Namun juga belasan rekening perusahaan. Termasuk sebuah kelab malam, Valhalla, yang diduga berkaitan dengannya.
’’Ya benar (diblokir rekeningnya, Red),’’ terang Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Ivan menyebut, ada beberapa dugaan keterlibatan pidana. Salah satunya dugaan judi online (judol) yang melibatkan beberapa pihak yang terkoneksi dengan yang bersangkutan.
’’Nanti biar penyidik yang mendalami,’’ katanya.
Sementara itu, Humas PPATK M. Natsir Konga mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami kasus tersebut.
Terutama untuk analisis transaksi keuangan dari semua rekening yang diblokir.
’’Yang nantinya akan kami sampaikan ke penyidik,’’ paparnya.
Disinggung soal apakah pemblokiran rekening tersebut merupakan inisiatif PPATK atau berdasar permintaan pihak terkait, Natsir tak memberikan penegasan.
Yang jelas, dalam terkait analisis transaksi keuangan, PPATK sebagai lembaga bisa melakukan skema untuk mengecek aliran transaksi.
’’Bisa secara mandiri atau by request,’’ katanya.
Artinya, PPATK mempunyai kewenangan untuk melakukan investigasi keuangan berdasar adanya potensi adanya aliran transaksi mencurigakan.
Kedua, tentu atas permintaan lembaga berwenang. Yang meminta PPATK untuk mengecek aliran transaksi. (*)
Artikel Terkait
Sambut Audiensi Mitra Promedia, Ivan Dicksan Bahas Pemilukada dan Potensi Masa Depan Kota Tasikmalaya
Ini Tampang Ivan Sugianto, Pengusaha Surabaya yang Suruh Siswa SMA Minta Maaf Sampai Menggonggong
Terungkap Awal Mula Ivan Sugianto Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong, Ibu Korban Sampai Jatuh Pingsan
Belum Selesai Kasus Intimidasi ke Siswa SMAK Gloria 2, Beredar Video Ivan Sugianto Tantang Pria Diduga di Klub Malam
Dengan Nada Penuh Penyesalan, Ivan Sugianto Minta Maaf atas Kasus Intimidasi Siswa SMA Gloria 2 Surabaya
Sambil Nangis Minta Maaf, Ivan Sugianto Mengaku Akan Menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya
Periksa 11 Saksi dalam Kasus Intimidasi Siswa SMA, Ivan Sugianto Dibekuk Polrestabes Surabaya di Bandara