RBG.id - Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan perubahan nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Pengumuman ini disampaikan oleh Prabowo dalam peluncuran Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Dalam pengumuman tersebut, Prabowo memanggil satu per satu calon menteri yang akan dilantik esok hari, termasuk posisi Menteri Komunikasi dan Digital yang dipegang oleh Meutya Viada Hafid alias Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR 2019-2024.
Penunjukan politikus dari Partai Golkar ini menandai era baru dalam pengelolaan komunikasi dan teknologi digital di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Meutya Viada Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital," ujar Prabowo, mengonfirmasi perubahan resmi pada nomenklatur kementerian yang sebelumnya dikenal sebagai Kominfo, dikutip RBG.id dari akun Instagram @jabodetabek24info pada Senin, 21 Oktober 2024.
Perubahan ini sejalan dengan fokus pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengutamakan pengembangan teknologi digital dan komunikasi modern untuk menghadapi tantangan era globalisasi.
Baca Juga: Raffi Ahmad Giring dan Yovie Widyanto Beberkan Peran di Kabinet Merah Putih
Dengan pergantian nama tersebut, diharapkan kementerian ini akan lebih menekankan pada digitalisasi serta penguatan sektor komunikasi di Indonesia.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, secara resmi dilantik sebagai pemimpin negara pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Pelantikan tersebut digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, di hadapan para anggota MPR dan tamu undangan.
Artikel Terkait
Sulap Gedung MPR RI Jadi Teduh, Karya Didit Hediprasetyo Jadi Saksi Bisu Pelantikan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming
Daftar 56 Wamen yang Berada di Kabinet Merah Putih, Ada Politisi hingga Pesohor Negeri
Ketua Harian Gerindra Ungkap Alasan Mayor Teddy Masih Aktif di TNI AD
Tak Masuk Kabinet Merah Putih, Ini Tugas Baru Retno Marsudi Eks Menteri Luar Negeri Sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB
Peran Krusial Ibu Negara: Apa Dampaknya Saat Presiden Prabowo Memimpin 'Tanpa Pendamping'?