RBG.ID - Susu ikan memang tengah jadi polemik karena disebut-sebut akan sinergi dengan program makan bergizi gratis.
Susu ikan ini sebenarnya adalah hidrolisat protein ikan (HPI) atau lebih tepat disebut minuman protein dari ikan.
Susu ikan yang disediakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ada dua pilihan rasa, yakni coklat dan stroberi.
Baca Juga: Ternyata, Tersangka Insiden Donald Trump Tak Lepaskan Tembakan
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo menyebut, langkah mempopulerkan minuman protein dari ikan ini agar mempercepat konsumsi protein masyarakat.
“Untuk percepatan peningkatan asupan protein masyarakat melalui fortifikasi,” katanya.
Fortifikasi merupakan proses penambahan vitamin dan mineral yang hilang.
Dia menyebut langkah membuat susu ikan ini merupakan wujud inovasi.
Dampai positif lainnya adalah meningkatkan lapangan kerja.
Dia menyebut kebutuhan susu masional 4,1 juta ton. Jika satu persennya saja diambil dari susu ikan maka dapat membuka sebanyak 195.796 lapangan kerja.
Baca Juga: Ditutup, Jumlah Pelamar CPNS 2024 Capai 3,9 Juta, Peserta Bisa Gunakan Nilai SKD Sebelumnya
“Produksi 492 ribu ton susu ikan pertahun,” ucapnya. Dari jumlah itu 86.403 nelayan akan turut terliba
Pada kesempatan yang sama Founder Berikan Protein Yogie Ary menjelaskan asal mula susu ikan ini bukan dari susu seperti yang dihasilkan mamalia.
Artikel Terkait
Wow! Indramayu Produksi Susu Ikan Pertama di Indonesia, Berharap Bisa Tingkatkan Gizi Masyarakat
Heboh Soal Pembagian Susu Ikan, Berasal dari Apa Hingga Bisa dikonsumsi? Simak Penjelasannya
Diolok di Indonesia, Beberapa Negara ini Ternyata Konsumsi Susu Ikan Sehari-hari, Bahkan untuk Program Diet