RBG.ID - Pemimpin umat katolik di dunia, Paus Fransiskus akan melakukan tur Apostolik-nya ke sejumlah negara di Asia Pasifik terutama di Asia Tenggara.
Paus Fransiskus memilih Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi pada tanggal 3 September 2024.
Dalam perjalanan tur Apostolik-nya di Asia Pasifik, Paus Fransiskus menghabiskan 12 hari untuk mengunjungi beberapa negara di antaranya Singapura, Papua Nugini dan Timor Leste.
Baca Juga: MUI dan DPRD DKI Soroti Diskriminasi Larangan Hijab: Direktur RS Medistra Minta Maaf
Berikut adalah jadwal lengkap, Paus Fransikus dalam tur apostoliknya selama 12 hari di Asia Pasifik:
1. Indonesia (3-6 September)
Paus Fransiskus akan memulai turnya di Jakarta. Ia akan tiba di Indonesia pada Selasa 3 September 2024.
Sehari setelah tiba, pemimpin umat Katolik itu akan bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.
Selain itu, Paus juga dikabarkan akan mengunjungi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.
Tema utama dari kunjungan ke Jakarta adalah dialog antargama Islam-Kristen, di tengah kekhawatiran soal diskriminasi dan pelecehan terhadap kelompok agama minoritas yang meningkat di Indonesia.
Paus akan bertemu dengan perwakilan dari enam agama dan denominasi resmi Indonesia yakni umat Islam, Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu di Masjid Istiqlal pada Kamis, 5 September 2024.
Baca Juga: Polemik Diskriminasi Hijab di RS Medistra, Dirjen HAM: Kebebasan Beragama Hak Fundamental Dijamin Negara
Pada hari yang sama, Paus asal Argentina itu juga akan memimpin misa akbar yang dihadiri sekitar lebih dari 80 ribu umat Katolik di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Dikutip AFP, Fransiskus menjadi paus ketiga yang mengunjungi Indonesia setelah Paulus VI pada 1970 dan Yohanes Paulus II pada 1989.
2. Papua Nugini (6-9 September)
Setelah dari Indonesia, Paus Fransiskus akan mengunjungi negara tetangga tepatnya di Ibu Kota Port Moresby.
Baca Juga: Richard Lee Angkat Bicara Soal Produk Skincare Diduga Berbahaya, Sebut Ada Mafia yang Ingin Merusak Citra Produk
Mayoritas penduduk Papua Nugini beragama Kristen terutama Protestan dengan tetap menjunjung tinggi ritual adat lokal.
Bekas koloni Australia dengan sembilan juta penduduk ini terakhir dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1984 dan 1995.
Papua Nugini sering dilanda kekerasan suku dan terbaru terjadi pada Januari lalu menyusul kerusuhan berdarah imbas demonstrasi antipemerintah gegara upah rendah.
Baca Juga: Awas Kena Macet! Simak Pengalihan Lalu Lintas Jelang Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK
Paus Fransiskus diperkirakan akan fokus menyerukan perlindungan lingkungan saat berkunjung ke Papua Nugini menyusul tingkat penggungulan hutan yang tinggi di negara tersebut dan bencana alam sering terulang.
Selain di Port Moresby, Paus Fransiskus juga akan terbang selama sehari ke Vanimo, sebuah kota berpenduduk 10.000 jiwa di ujung barat laut Papua Nugini, tempat ia akan bertemu dengan para misionaris.
3. Timor Leste (9-11 September)
Setelah dari Papua Nugini, Paus Fransiskus akan mengunjungi Timor Leste. Ini akan menjadikan Fransiskus sebagai paus pertama yang berkunjung ke Timor Leste sejak negara itu menjadi negara merdeka dari Indonesia tahun 2002.
Baca Juga: Waduh, Industri Tekstil Terganggu Impor Borongan Ilegal, Kemenperin Siapkan Tiga Strategi Pemulihan Ekosistem TPT
Setelah empat abad menjadi koloni Portugis, Timor Leste diduduki Indonesia selama 24 tahun dan baru memisahkan diri dan menjadi negara merdeka pada 2022.
Sekitar 97 persen dari 1,3 juta penduduk Timor Leste beragama Katolik. Karena itu, antusiasme warga Timor Leste atas kunjungan Paus Fransiskus sangat besar.
Namun, Timor Leste juga dilanda momok kasus pelecehan anak oleh pendeta Katolik. Kasus pelecehan ini memang turut menyita perhatian lantaran banyak terjadi di beberapa negara lainnya.
Baca Juga: Biro Perjalanan Tangkap Potensi Liburan ke Luar Negeri, Strategi Ini yang Dijalankan
Paus Fransiskus bahkan telah buka suara soal kasus pelecehan yang menyeret gereja Katolik.
Pada 2020, Vatikan memberikan sanksi kepada Uskup Carlos Belo, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur di Timor Timur selama 20 tahun.
4. Singapura (11-13 September)
Paus Fransiskus akan menutup rangkaian kunjungannya di Asia Tenggara dengan melawat sambil singgah selama 48 jam di Singapura.
Baca Juga: Lewat Perang Saudara, Indonesia Raih Medali Emas Pertama Paralimpiade Paris 2024 Cabor Bulu Tangkis
Ini merupakan kunjungan pertama paus setelah tiga puluh delapan tahun lawatan terakhir Paus Yohanes Paulus II ke negara kota itu.
Dikenal sebagai pusat keuangan utama di Asia, Singapura adalah rumah bagi mayoritas komunitas Tionghoa dengan minoritas Melayu, India, dan Eurasia yang signifikan, dengan pemerintah memprioritaskan pembangunan kerukunan antar ras sejak kemerdekaan pada 1965.
Namun, negara ini sering dikritik oleh kelompok hak asasi manusia karena membatasi kebebasan berbicara, termasuk tidak mengizinkan protes tanpa izin.
Sekitar 19 persen penduduknya beragama Kristen. Agama besar lainnya termasuk Taoisme, Islam, dan Hinduisme.
Demikian jadwal lengkap kunjungan Paus Fransikus dalam tur apostoliknya selama 12 hari di Asia Pasifik 2024.***
Artikel Terkait
Terapkan Hidup Sederhana, Paus Fransiskus akan Tiba di Indonesia Naik Pesawat Komersial Biasa Bukan Jet Pribadi
Awas Kena Macet! Simak Pengalihan Lalu Lintas Jelang Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK
Sambut Kedatangan Paus Fransiskus, Polri Apel Gelar Pasukan, Ikut Misa Akbar di GBK Wajib Terdaftar Undangan
Polemik Diskriminasi Hijab di RS Medistra, Dirjen HAM: Kebebasan Beragama Hak Fundamental Dijamin Negara
MUI dan DPRD DKI Soroti Diskriminasi Larangan Hijab: Direktur RS Medistra Minta Maaf