Menurut mantan kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu, pada 2022 tidak ada penambahan uang pokok untuk dana abadi penelitian.
Dia menjelaskan, untuk tahun depan, sangat mungkin dana abadi penelitian kembali ditambah Rp 5 triliun.
Baca Juga: Waduh, Korea Utara Kritik Amerika Serikat atas Penjualan Senjata ke Korea Selatan
Dana tambahan itu biasanya dimasukkan ke simpanan pokok setiap Desember.
Dengan demikian, total dana abadi penelitian bisa mencapai Rp 17,9 triliun.
Handoko mengatakan, dari hasil pengelolaan, nilai manfaat dana abadi penelitian yang bisa digunakan per tahunnya sekitar Rp 1 triliun.
’’Itu saja tidak terserap habis,’’ ucapnya.
Jika masih ada sisa, dana akan dikembalikan lagi ke LPDP.
Pada intinya, kata Handoko, BRIN tidak memegang dana abadi riset secara langsung. Kucuran nilai manfaat dana abadi penelitian itu juga di luar APBN BRIN.
Menurut Handoko, kucuran nilai manfaat dana abadi penelitian itu banyak penggunaannya.
Tidak hanya untuk kegiatan penelitian atau riset, tapi juga apresiasi kepada para peneliti.
Seperti peneliti yang meraih Sarwono Award yang mendapatkan Rp 400 juta. Tahun ini Sarwono Award Prof Bean Pardamaian. Dia adalah dosen Binus University. (wan/c18/bay)
Artikel Terkait
UI dan 15 PTN-BH Bahas Peluncuran Dana Abadi Perguruan Tinggi
Dana Abadi Penelitian Tembus Rp 13 Triliun, Nilai Manfaat Rp 500 Miliar Per Tahun untuk Peneliti
Jiplak Program Lama Jokowi, Gibran Siap Lanjutkan Program Dana Abadi Pesantren dan KIS
Gibran Rakabuming Raka Ungkap Ingin Gerakkan Ekonomi Santri hingga Dana Abadi Pesantren Saat Silaturahmi Dengan Bu Nyai Khos dan Nawaning se-Nusantara
Beri Dana Abadi Budaya untuk Pelestarian Budaya, Prabowo Sebut Pemerintah Harus di Garis Depan
Peroleh Dukungan Alumni Ponpes Al Falah, Gibran Komitmen Segera Eksekusi Program Dana Abadi Pesantren
Kunjungi Istighotsah dan Maulid Nabi, Gibran Titip Para Santri Awasi Program Dana Abadi Pesantren