RBG.ID - Walaupun Agama Buddha bukan agama mayoritas di tanah ibu pertiwi, ternyata umat Buddha ikut memiliki andil dalam usaha merebut kemerdekaan Indonesia.
Jumlahnya memang tidak banyak, namun ada juga loh pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia yang beragama Buddha atau menjalankan Buddhisme.
Berikut ini Tiga nama pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia yang beragama Buddha yang telah dilansir RBG.id dari laman buddhazine.com.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS Dibuka di Minggu Ketiga Bulan Agustus 2024, Simak Alur Proses Seleksi dan Cara Daftarnya
1. Jenderal Gatot Subroto
Salah satu pahlawan nasional beragama Buddha yang terjun langsung dalam berbagai pertempuran melawan penjajah adalah Jenderal Gatot Subroto.
Ia adalah tokoh asal Banyumas, Jawa Tengah yang merupakan penggagas akademi militer gabungan –sekarang dikenal dengan istilah AD, AU, dan AL– untuk membina para perwira muda.
Jenderal Gatot Subroto dikenal sering membantu perkembangan agama Buddha di Indonesia kala Buddhisme luntur dan berusaha disebarkan lagi di Nusantara.
Baca Juga: Kadar Alkohol Dalam Darah Suga BTS Setara dengan Skandal DUI Kim Sae Ron, Bakal Keluar dari BTS?
Istrinya bahkan pernah memimpin rombongan wanita Buddhis perwakilan dari Indonesia dalam Konferensi Wanita Buddhis Sedunia di Jepang pada tahun 1961.
2. R.A. Kartini
Raden Ajeng Kartini, pelopor pejuang hak-hak perempuan juga menjadi salah satu pahlawan nasional yang memiliki keyakinan pada ajaran Buddha.
Lewat surat-surat kepada sahabat-sahabatnya di luar negeri ketika ia memperjuangkan hak-hak perempuan, R.A. Kartini seringkali menggunakan istilah yang berhubungan dengan Buddhisme seperti ”Boeddhabeeld ” yang berarti arca Buddha, ”Boeddha-kindje” yang berarti anak Buddha, ”Boeddhisme” yang berarti Buddhisme, dan ”Bodhisatwa” yang berarti calon Buddha. Ia bahkan memilih untuk menjadi vegetarian dan menyebut dirinya sendiri “anak Buddha”.
Baca Juga: 4 Juta Data PNS dan PPPK Bocor Kena Serangan Hacker, Warganet: Kaya Gini Mau Bikin Akta Digital?
Dalam buku “Door Duisternis tot Licht” (Habis Gelap Terbitlah Terang), salah satu surat Kartini kepada R.M. Abendanon-Mandri yang berhasil dikumpulkan oleh J.H. Abendanon, tertulis kutipan pernyataan dari Kartini mengenai pilihannya bervegetarian: Ik ben een Boeddha-kindje, weet u, en dat is al een reden om geen dierlijk voedsel te gebruiken; Saya adalah anak Buddha, Anda tahu, itu alasan saya tidak memakan makanan hewani. (Door Duisternis tot Licht: 277)
*Yuk mari lebih dekat dengan RBG.id! Akses langsung berbagai berita pilihan langsung dari ponsel Kamu, pilih saluran RBG.id melalui WhatsApp Channel berikut: JOIN CHANNEL WA RBG id. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya!
Dalam tiga suratnya yang lain, Kartini memuji buku karya Harold Fielding berjudul ”De Ziel van een Volk” (Jiwa Suatu Bangsa) yang diterjemahkan oleh Felix Orrt ke dalam bahasa Inggris.
Buku ini berisi pengalaman dan pengetahuan penulis mengenai ajaran Buddha serta bagaimana masyarakat Myanmar menerapkan dan menerjemahkan ajaran dalam kehidupan mereka.De Ziel van een Volk juga membahas mengenai kedudukan kaum perempuan yang secara umum setara dengan pria, pernikahan yang dianggap murni urusan duniawi bukan urusan agama, dan peran perempuan dalam keagamaan yang ”lebih religius tapi tidak serius”, yang berbanding terbalik dengan kaum laki-lakinya.
Baca Juga: Gas Nobar, Ini Dua Link Live Streaming Persik Kediri vs Bali United di BRI Liga 1, Nonton Gratis di Indosiar Hari Ini
Gagasan Kartini mengenai emansipasi wanita kemudian lahir dan berkembang di Indonesia. Wanita Jepara yang banyak terinspirasi oleh ajaran Buddha ini menjadi satu lagi bukti bahwa keberagaman dan perbedaan menimbulkan banyak dampak positif dan bahwa keberagaman adalah napas bangsa yang harus kembali berembus di usia ke-70 ini.
Pada tahun 2017, Kartini diangkat menjadi film layar lebar dengan judul Kartini oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. Sosok Kartini sendiri diperankan oleh Dian Sastrowardoyo.
3. Brigjen Soemantri M.S.
Terakhir ada Soemantri Mohammad Saleh, Soemantri Mohammad Saleh adalah salah satu pasukan dari GPH Djatikusumo dan Gatot Subroto di struktural pasukan PETA yang kemudian menjabat sebagai Brigadir Jenderal di TNI.
Baca Juga: Cek Prediksi Skor Persik Kediri vs Bali United di Liga 1 2024-2025, Macan Putih Bakal Taklukan Lawan di Kandang Sendiri?
Dibesarkan dalam keluarga Islam dengan nuansa Jawa yang kental tidak membuatnya mengurungkan niat untuk belajar mengenai agama Buddha. Setelah lama menjadi seorang Muslim, ia bertemu dengan Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.
Ia begitu terpesona dengan ajaran Buddha hingga akhirnya berpindah keyakinan dan menjadi seorang Buddhis. Namanya pun diubah menjadi M.U.
Sasanasinha Soemantri M.S. Ia kemudian terpilih menjadi ketua Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) pada tahun 1982. Selama masa itu juga, ia menjabat sebagai asisten gubernur DKI Jakarta.
Itulah 3 Pahlawan Nasional Indonesia yang Beragama Buddha, sejatinya tak cuma satu agama aja semua agama telah ikut berjuang dalam kemerdekaan dan rela bertaruh nyawa demi bangsa Indonesia.***
Artikel Terkait
Pohon Angpao Semarakan Perayaan Imlek di Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat
Besok Merayakan Waisak, Menurut Survey di Indonesia Terdapat 1,8 Juta Umat Buddha
Candi Borobudur Potensi Tinggi Datangkan Wisatawan Mancanegara, Siapkan untuk Tempat Ibadah Umat Buddha ASEAN
Gausah Jauh-Jauh Ke Thailand, Cuma Bayar Rp 15 Ribu ada Tempat Wisata di Magelang yang Punya Spot Patung Buddha Tidur Raksasa
Singkat dan Penuh Semangat! Ini 4 Contoh Kata Sambutan Ketua Panitia 17 Agustus Jelang HUT RI ke 79