Sambutan dari berbagai pihak, termasuk PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj. Walikota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, Kadis Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih, dan perwakilan dari YCAB Foundation, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, mengungkapkan, “Kami sangat mengapresiasi upaya YCAB Foundation dalam memberdayakan pengrajin batik di Tasikmalaya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para pengrajin dan memajukan industri batik yang memiliki kearifan lokal di Jawa Barat."
Beliau menambahkan, “Dukungan kami tidak hanya berupa kebijakan, tetapi juga dalam membantu para pengrajin mengakses pasar yang lebih luas dan beragam."
Baca Juga: Inilah Sosok Francois Letexier, Wasit di Final Euro 2024 yang Pernah Usir Shin Tae Yong
Pj. Ketua Dekranasda Jabar, RR. Amanda Soemedi, menyatakan, “Kehadiran fasilitasi layanan batik di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan ini adalah langkah maju yang signifikan dalam mendukung industri batik lokal. Kami berharap ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya kita.”
"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa warisan budaya kita tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di masa depan."
Peresmian ini juga diwarnai dengan simbolis pembukaan membatik oleh Bey Machmudin, didampingi oleh RR.
Amanda Soemedi, Ketua Komisi II DPRD Jabar, Kadis Disperindag Jabar, Pj. Walikota, dan perwakilan YCAB Foundation.
Kegiatan ini menunjukkan semangat dan komitmen semua pihak untuk terus mendukung dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
YCAB Foundation berharap bahwa dengan adanya Satuan Pelayanan Kerajinan ini, para pengrajin batik di Tasikmalaya dapat lebih mudah mengakses berbagai sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha mereka.
Selain itu, kolaborasi yang efektif dengan pemerintah dan komunitas lokal diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri batik yang berkelanjutan.***
Artikel Terkait
HTM Gratis! Kuy Belajar Membatik di Kampung Batik Kauman Solo, Dijamin Liburanmu Akan Menyenangkan dan Berkesan
Hadiri Pertemuan UMKM, Pengrajin Harapkan Gibran jadi Duta Batik Indonesia Milenial
Gak Perlu Jauh, Sentul Hadirkan Edukasi Belajar Batik, Playground, Jogging, dan Danau Buatan Intip 3 Wisata Ini Bikin Ngabuburit Seru!
Rp5 Ribu Aja, Rekreasi Sambil Edukasi di Destinasi Wisata Pendidikan Museum Batik Pekalongan, Ada Ribuan Koleksi Batik Berumur Ratusan Tahun Lho
Bosen Kondangan Pakai Batik? Intip 5 OOTD Kondangan Pria yang Bikin Istri Orang Salting