RBG.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan kondisi kekeringan akan menjadi dominan di beberapa daerah sampai bulan September 2024.
BMKG telah menghimpun data yang menunjukan beberapa daerah yang mengalami curah hujan sangat rendah, yakni kurang dari 50 milimeter per bulan.
Dwikorta menjelaskan, prediksi curah hujan dan hujan bulanan menunjukkan bahwa kondisi kekeringan selama musim kemarau akan dominan sampai bulan September.
Ia mengajak pemerintah untuk memperhatikan beberapa daerah yang punya potensi akibat kekeringan.
Dwikorita mengungkapkan, sepanjang Juni hingga Juli 2024 kebanyakan beberapa wilayah diprediksi mengalami curah hujan rendah hingga menengah.
Ia juga menuturkan, beberapa wilayah harus diwaspadai terkait kekeringan, di antaranya, Jawa Timur, NTB, dan NTT selama lima bulan, sejak bulan Juni hingga Oktober mendatang.
Baca Juga: Hadeuh, Kerugian Negara Akibat Korupsi Timah Membengkak Menjadi Rp300 Triliun
Namun, ada sejumlah daerah yang akan mengalami curah hujan rendah yakni, Kampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Bagian Selatan bagian Selatan, serta Papua bagian selatan.
Sementara itu, di bulan Agustus hingga September mendatang, sebagian besar daerah di Indonesia akan memiliki curah hujan rendah-menengah.
Sejumlah daerah yang mengalami curah hujan rendah adalah Jakarta, Banten, Lampung, hingga Sumatera Selatan.
Tidak hanya itu, curah hujan rendah dan menengah juga dialami Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan bagian Selatan, Sulawesi Tenggara bagian Selatan, sebagian maluku, dan Papua bagian selatan.
Di bulan Oktober 2024, curah hujan dominan ada di kategori menengah tinggi.
Walau begitu, sejumlah daerah masih mengalami curah hujan rendah seperti, di sebagian Lampung, Jawa Barat bagian utara, DI Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah, sebagian jawa Timur, sebagian Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku, dan Papua bagian Selatan.
Artikel Terkait
Kabar Duka, Syarifah Salma Istri Habib Luthfi Syarifah Salamah Meninggal Dunia
Bikin Kagum! Begini Sosok Syarifah Salma, Istri Habib Luthfi yang Wafat di Usia 66 Tahun
Warga Harap Bersiap, Mulai 1 Juni Beli LPG 3 Kg Wajib Bawa dan Tunjukkan KTP
Makin Runyam! 2 DPO dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Dihapus, Kompolnas Minta Polda Jabar Gali Terus Bukti
Kompolnas Pastikan Dua DPO dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Tidak Dihapus Usai Pegi Setiawan alias Perong Ditangkap
Kian Memanas, Mantan Pengacara Bharada E dan 41 Pengacara Bersatu Membela Pegi alias Perong di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Fakta Baru Kecelakaan Maut di Subang, Bus Trans Putera Fajar yang Tewaskan 11 Orang Ternyata Pernah Terbakar di Cipularang