RBG.ID – Situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali mengalami kebocoran data kembali.
Kali ini, sebanyak 204 juta data pemilihan tetap (DPT) KPU dibobol dan dijual di darkweb oleh peretas atau hacker.
Kejadian ini menjadi yang kedua kalinya situs KPU ini diretas.
Baca Juga: Waduh! Situs KPU Diduga Dihack Lagi, Sebanyak 204 Juta DPT Dibobol dan Dijual Peretas
Sebelumnya, pada 2022 lalu hacker Bjorka mengaku memperoleh 105 juta data pemilih dari website KPU, lalu dibagikannya ke forum online.
Data-data KPU itu berukuran 20 GB yang terdiri dari NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain.
Hacker Bjorka menjual data KPU itu seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.
Kala itu, pihak KPU membantah tudingan situsnya telah diretas Bjorka. Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menegaskan, dugaan data yang bocor tersebut bukan milik KPU.
"Setelah kami analisa, coding yang dilakukan dalam situs yang dimaksud bukan merupakan data yang dimiliki KPU," ujar Betty dalam keterangannya, Selasa (6/9/2022).
Betty melanjutkan, KPU sedang berkoordinasi dengan tim satgas siber KPU. Ia menegaskan seluruh sistem informasi atau data yang dimiliki KPU masih terjamin keamanannya.
Akan tetapi, situs KPU saat ini diduga terkena hack lagi oleh peretas.
Kali ini, pelakunya bukan Bjorka, melainkan akun anonim bernama "Jimbo".
Artikel Terkait
Bjorka Retas 679 Ribu Surat dan Dokumen Presiden, BIN: Hoax
5 Kontroversi Menkominfo Johnny G. Plate, Sempat Minta Bjorka Tidak Hack Data Negara
Akun Instagram Lady Nayoan Sudah Kembali, Usai Kena Hack Beberapa Kali Akibat Bongkar Perselingkuhan Rendy
Akun YouTube DPR RI Hilang dari Pencarian Usai Kena Hack
Waduh! Situs KPU Diduga Dihack Lagi, Sebanyak 204 Juta DPT Dibobol dan Dijual Peretas