Minggu, 21 Desember 2025

Isi Surat Wasiat Mahasiswi Unair yang Ditemukan Tewas Dalam Mobil, Lembaran Kedua Ditujukan untuk Pamannya

- Selasa, 7 November 2023 | 12:02 WIB
Surat wasiat mahasiswi Unair yang ditemukan tewas dalam mobil.
Surat wasiat mahasiswi Unair yang ditemukan tewas dalam mobil.

RBG.ID-Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Caroline Angelica, yang ditemukan tewas dalam mobil meninggalkan beberapa surat wasiat.

Polisi menemukan dua lembar surat yang ditinggalkan mahasiswi Universitas Airlangga Surabaya tersebut. Di lembaran kedua, salah seorang yang disurati Caroline, yakni pamannya.

Surat itu ditulis kata susuk (shusu). Nah, dalam bahasa Tionghoa, susuk atau shusu berarti Paman. Begini isi surat mahasiswi kedoteran hewan Universitas Airlangga Surabaya untuk susuk (Paman) yang ditulis mendiang dengan bahasa Inggris:

Baca Juga: Asyik, Promo 1111 Gokana Mulai dari Beli 1 Gratis 1 hingga Menu Rp11 Ribu, Lihat Cara dan Menunya di Sini

"Thankyou for opening my eyes to the cruel world. But this fragile stupid kid whom you loved just can’t handle reality. I’m choosing to escape. I’m sorry I’m a coward. I’m not smart. I’m not wise. You saw me wrong. I see no future, yet a successful one."

Dari tulisan itu menggambarkan, mahasiswi Universitas Airlangga ini menyampaikan jika selama ini pandangan orang lain terhadap dirinya salah. Mahasiswi PPDH Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu juga menilai dunia kejam.

Selain itu, mahasiswi Unair ini juga merasa lemah. Dalam surat wasiatnya, Caroline menggambarkan dirinya juga rapuh. Sebelumnya, mahasiswi Unair ini ditemukan tewas di Sidoarjo oleh Polsek Waru pada Minggu (5/11).

Baca Juga: Sempat Ngetop pada 2014, Begini Aktivitas Sony Wakwaw Setelah Lama Tidak Muncul di Layar Televisi

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid drh MP buka suara setelah mendengar kabar tewasnya CA di Sidoarjo.

Korban adalah salah satu mahasiswi di FKH Unair. ”Sekarang, CA ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi,” ungkap Murni.

Prof Dr Murni mengaku bahwa dirinya ndredeg kejer dan menangis tanpa henti begitu mendengar kabar kematian mahasiswi Unair itu.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng! Ini 5 Bocoran Resep Meracik Kopi ala Barista dari Ahli Kopi Asal Amerika Serikat

”Saya menangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak. Kami merasa dengan adanya berita ini sangat terpukul sekali sehingga saya agak ndredeg ini,” ucap Murni Lamid.

Di mata Murni, CA adalah mahasiswi yang baik dan memiliki banyak teman. Murni tak menyangka jika CA pergi untuk selama-lamanya dengan cara seperti itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X