RBG.ID - Gibran Rakabuming Raka, dengan nama yang begitu disorot, menjadi cawapres termuda dalam sejarah Indonesia.
Setelah resmi diumumkan sebagai pasangan calon presiden Prabowo Subianto dalam pemilu 2024 mendatang, namanya mendapatkan popularitas yang meningkat kembali.
Ketika Prabowo Subianto memutuskan Gibran Rakabuming Raka untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden (cawapres), keputusannya memicu perdebatan sengit di kalangan publik.
Gibran adalah seorang pria yang lahir pada tanggal 1 Oktober 1987 tersebut sebelumnya dikenal sebagai anak pertama dari Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Surakarta.
Faktor pertama yang perlu dipertimbangkan adalah Jokowi sebagai ayah yang konon tidak setia kepada PDIP.
Hal ini menjadi perdebatan yang semakin panas ketika Jokowi memutuskan untuk mendukung Gibran maju sebagai calon wakil presiden Prabowo.
Baca Juga: Yuk, Healing Romantis dan Piknik Bareng Keluarga Bisa Dinikmati di Pantai Pasir Perawan Jakarta
Selain itu, masalah batas usia minimal untuk calon presiden dan wakil presiden juga menjadi sorotan.
Gibran juga menjadi pusat perhatian masyarakat karena ia masuk ke dunia politik dengan cukup cepat.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka telah beberapa kali mengungkapkan keinginannya untuk tidak terlibat dalam dunia politik dan lebih memusatkan perhatiannya pada bisnis.
Namun, pada akhirnya dia juga memutuskan untuk terjun ke dunia politik mengikuti jejak ayahnya. Karirnya dimulai di dunia politik saat ia menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Perjalanan Gibran Rakabuming Raka Dinobatkan sebagai Walikota Surakarta
Artikel Terkait
Hasil Tes Kesehatan Tiga Pasangan Capres dan Cawapres Diumumkan Jumat Siang
4 Orang Diperiksa dan 3 Unit Rumah Digeledah, Terkait Penggeledahan di Rumah Firli Bahuri
Selain Penyidik, Pegawai KPK Ikut Geledah Rumah Rehat Firli Bahuri di Jaksel, Ini Alasannya
Duh, Bertambah Lagi! Kasus Cacar Monyet Naik Jadi 14 di Jakarta, Kenali Gejala Hingga Pencegahannya
Baru Sehari Amran Sulaiman Kembali Jadi Mentan, Ekonom Kembali Ungkit Lonjakan Impor Beras dan Gula