Penelitian dari Cleveland Clinic juga menyebut adanya hubungan antara fungsi otak dan pengendalian hasrat.
2. Trauma Masa Kecil
Pengalaman seperti pelecehan seksual atau kekerasan saat kecil kerap berdampak pada perkembangan persepsi seksual.
Trauma tersebut bisa mendorong seseorang menciptakan pola pikir seksual yang tidak sehat sebagai mekanisme pertahanan diri.
3. Gangguan Psikologis
Kondisi seperti gangguan kepribadian antisosial, narsistik, atau OCD sering dikaitkan dengan paraphilia.
Individu dengan empati rendah dan kendali impuls buruk lebih rentan melakukan penyimpangan seksual.
4. Lingkungan dan Pola Asuh
Pola asuh yang permisif, keluarga disfungsional, atau kurangnya pendidikan seksual dapat mendorong terbentuknya ketertarikan seksual yang menyimpang.
Paparan konten pornografi sejak dini juga berkontribusi besar.
5. Faktor Sosial dan Budaya
Norma sosial, tekanan lingkungan, serta stigma terhadap orientasi tertentu juga bisa memicu tekanan psikologis yang memengaruhi perilaku seksual.
6. Penggunaan Zat Terlarang
Konsumsi alkohol dan narkoba diketahui mampu menurunkan kontrol diri dan memperbesar kemungkinan seseorang menuruti fantasi seksual yang menyimpang.