RBG.id - Istilah strawberry parenting belakangan ini semakin sering diperbincangkan di media sosial. Pola asuh ini merujuk pada gaya pengasuhan yang terlalu melindungi dan memanjakan anak secara berlebihan.
Akibatnya, anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini sering kali tumbuh menjadi pribadi yang rentan dan kurang mampu menghadapi tantangan hidup.
Mengenal Istilah Strawberry Parenting
Konsep ini terinspirasi dari istilah generasi strawberry yang berasal dari Taiwan. Generasi ini digambarkan sebagai individu yang rapuh seperti buah stroberi yang mudah memar dan rusak saat ditekan.
Baca Juga: Catat! Ini Dokumen yang Wajib Dibawa Saat Datangi TPS Pilkada 2024, Jangan Sampai Tertinggal
Pola asuh strawberry parenting dianggap memengaruhi perkembangan anak dengan cara serupa, menjadikan mereka kurang tangguh secara mental dan emosional.
Walaupun niat awal orang tua adalah memberikan perlindungan dan kebahagiaan, pendekatan ini berpotensi memberikan dampak negatif bagi anak dalam jangka panjang.
Ciri-ciri Strawberry Parenting
Baca Juga: Jadwal NEC Nijmegen vs Utrecht: Misi Calvin Verdonk Jegal Ole Romeny
1. Mengganti Kehadiran dengan Materi
Karena kesibukan, beberapa orang tua menggunakan uang atau hadiah sebagai cara menggantikan waktu berkualitas bersama anak.
2. Selalu Memenuhi Keinginan Anak
Orang tua dengan pola asuh ini cenderung menuruti semua permintaan anak tanpa batas. Hal ini membuat anak kurang mandiri dan bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.